nusabali

Gubernur Siapkan Relokasi

SMKN Bali Mandara Kena Proyek Bandara

  • www.nusabali.com-gubernur-siapkan-relokasi

Megaproyek Bandara Internasional Bali Utara yang akan dibangun di Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ternyata mengancam keberadaan SMKN Bali Mandara.

SINGARAJA, NusaBali

Pasalnya, sebagian bangunan SMKN Bali Mandara yang berada di Banjar Tukad Ampel, Desa Kubutambahan dipastikan masuk dalam irisan lahan bandara. Gubernur Bali Wayan Koster pun siapkan lahan relokasi untuk SMKN Bali Mandara.

Hal ini diungkapkan langsung Gubernur Wayan Koster seusai membuka acara World Hindu Wisdom Meets 2019 yang digelar World Hindu Parisadh di SMAN Bali Mandara---yang lokasinya menyatu dengan SMKN Bali Mandara---di Desa Kubutambahan, Jumat (20/9). Menurut Gubernur Koster, dalam rancangan pembangunan bandara ini, tidak semua lahan yang kini digunakan oleh SMAN/SMKN Bali Mandara terkena proyek.

Gubernur Koster menyebutkan, yang tergambar dalam peta penetapan lokasi (Penlok) Bandara Internasional Bali Utara, hanya sisi selatan lahan SMKN Bali Mandara yang masuk irisan proyek bandara. “Kalau SMAN Bali Mandara tidak kena jalur bandara. Untuk SMKN Bali Mandara kena jalur bandara, tapi sedikit,” jelas Koster.

Lahan milik Pemprov Bali yang dipakai lokasi SMAN/SMKN Bali Mandara selama ini luasnya mencapai 10 hektare. Dari jumlah itu, 6 hektare sisi utara (dekat laut) digunakan SMAN Bali Mandara. Sedangkan 4 hektare sisi selatan digunakan untuk SMKN Bali Mandara.

Menurut Koster, yang kena jalur bandara hanya sisi selatan lahan SMKN Bali Mandara, terutama bangunan yang kini digunakan sebagai kantin, perkantoran, dan asrama siswa. Karena kondisi ini, SMKN Bali Mandara akan direlokasi ke tempat lain, namun belum ditentukan lokasinya. “Nanti disiapkan lahannya (relokasi), masih tetap di Buleleng. Lahannya masih luas di sini,” tandas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Sementara itu, Kepala Sekolah (Kasek) SMKN Bali Mandara, I Wayan Agustina, mengaku belum tahu benar tidaknya bangunan sekolahnya kena irisan proyek bandara. Wayan Agustina juga mengaku belum ada konfirmasi pihak terkait masalah tersebut. Pihak sekolah sebagai pelaksana pelayanan pendidikan, kata dia, tidak memiliki kewenangan untuk ikut menentukan proyek bandara.

“Ini bukan ranahnya sekolah, tapi pemerintah. Kalau memang kena proyek bandara, ya tidak apa-apa. Yang penting disiapkan lahan relokasi sekolah,” ujar Agustina saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Jumat kemarin.

Agustina mengatakan, jika pembangunan bandara mengambil sebagian lahan SMKN Bali Mandara, maka perlu pertimbangan lebih lanjut dari segi aset dan bangunan. Kalau dekat bandara, pastinya kurang baik bagi proses belajar mengajar. “Kalaupun nanti tidak kena jalur bandara, efeknya juga perlu dipikirkan. Saya pikir pemerintah sudah memikirkan lebih jauh tentang hal ini,” katanya.

Menurut Agustina, SMKN Bali Mandara yang kini menampung 431 siswa miskin dari berbagai daerah di Bali, merupakan sekolah terkaya di Bali dengan aset mencapai Rp 70 miliar, berupka bangunan gedung dan peralatan yang ada. Aset tersebut berada di lahan seluas 4 hektare milik Pemprov Bali.

Bandara Internasional Bali Utara sendiri akan menggunakan lahan seluas 400 hektare. Dari jumlah itu, 370,89 hektare di antaranya lahan druwen pura Desa Adat Kubutambahan, Desa/Kecamatan Kubutam,bahan.

Berdasarkan hasil pengecekan Tim Teknis dari Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, run way (landasan pacu) bandara akan dibangun sepanjang 3.750 meter. Posisi run way memanjang sejauh 3.750 meter arah barat-timur. Ujung barat run way berada di Banjar Pasek, Desa Kubutambahan, sementara ujung timur berada di Banjar Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan.

Nantinya, Terminal Bandara Internasional Bali Utara akan dibangun di sekitar Bukit Teletubies, Banjar Tukad Ampel, Desa Kubutambahan menghadap ke arah utara. Posisi terminal bandara berada di sebelah selatan run way. *k23

Komentar