nusabali

Poyek Pasar Banyuasri Terdesak Waktu

  • www.nusabali.com-poyek-pasar-banyuasri-terdesak-waktu

Masa pengerjaan proyek pembangunan Pasar Banyuasri, kembali berkurang dari rencana awal.

SINGARAJA, NusaBali

Kali ini, waktu efektif dalam pengerjaan tersebut sekitar 12 bulan atau 365 hari. Ini terjadi karena pengumuman pemenang proyek diperkirakan baru terlaksana pertengahan November 2019.

Proyek pembangunan Pasar Banyuasri yang berlokasi di Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng ini, semula dirancang dengan waktu pengerjaan tahun jamak, 16 bulan hingga tahun 2020, dengan nilai proyek hampir Rp 180 miliar. Namun karena ada penyempurnaan dokumen lelang atas proyek tersebut, waktu pengerjaan dirancang menjadi 14 bulan.

Kali ini, setelah proses lelang, waktu pengerjaan pun menjadi berkurang lagi, dengan waktu efektif sekitar 12 bulan. Proses lelang ini sempat terkendala masalah teknis, yakni gangguan pada sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), termasuk perangkat server di Bagian Layanan Pengadaan (BLP) Setda Kabupaten Buleleng. Waktu efektif 12 bulan itu, karena kegiatan akan diawali dengan pembongkaran dan pembersihan material. Setelah itu baru pada kegiatan utama pengerjaan fisik bangunan.

Kepala BLP Buleleng, Putu Adipta dikonfirmasi Kamis (19/9) tidak menampik ada pengurangan waktu masa pengerjaan proyek Pasar Banyuasri dari 14 bulan menjadi 13 bulan lebih sedikit atau 400 hari. Dia nyakin kegiatan pembangunan Pasar Banyuasri selesai sesuai target Desember 2020.  “Waktunya sekarang 400 hari, saya rasa ini bisa dikejar, karena kami sudah perhitungkan semuanya,”kata Adipta.

Dijelaskan, waktu 400 hari itu karena pengumuman pemenang tender baru bisa dilaksanakan pertengahan bulan Nopember 2019. Adipta mengaku, pihaknya harus berhati-hati dalam proses lelang tersebut, karena proyek itu dikerjakan dengan biaya yang besar selama 2 tahun. “Kami memang hati-hati dalam proyek ini, karena ini sangat strategis dengan biaya yang lumayan besar, dan juga kendalanya cukup kompleks. Jadi perlu kehati-hatian, makanya kemarin itu perlu ada penyempurnaan dokumen lelang,” jelas Adipta.

Masih kata Adipta, dengan waktu kontrak kerja 400 hari itu, pihaknya sudah memperhitungkan metode pengerjaan. Dimana penyedian jasa (rekanan,Red) harus mempu bekerja dengan tenaga dua shift (siang dan malam,Red), kemudian menggunakan peralatan yang canggih. “Siapa yang mampu menyediakan metode kerja yang bagus, itu yang nanti bisa mendapatkan proyek tesebut. Sehingga pekerjaan itu bisa diselesaikan sesuai target Desember tahun 2020,” terangnya.

Sejauh ini, sejak proyek itu dilelang, sudah ada sekitar 38 penyedia jasa yang men-download dokumen lelang. Penawaran akan dimulai Jumat (20/9) hari ini, dan agenda penetapan pemenang lelang pertengahan November 2019. *k19

Komentar