nusabali

Usung 'Nangun Jagat Parahita', Sukarja Siap Pimpin Dauh Puri Kauh

  • www.nusabali.com-usung-nangun-jagat-parahita-sukarja-siap-pimpin-dauh-puri-kauh

Menjadi Penantang di ‘Menit Terakhir’ Pendaftaran

DENPASAR, NusaBali

Calon Pebekel Dauh Puri Kauh periode 2019-2025, I Wayan Sukarja SH, ditetapkan menempati urutan nomor dua melalui rapat pleno Minggu (15/9) lalu. Sukarja menjadi penantang di ‘menit terakhir’ pendaftaran bakal calon dan akan bertarung dengan I Gusti Made Suandhi, calon perbekel incumbent. Berbekal semangat pengabdian, dukungan keluarga besar dan masyarakat, Sukarja yang merupakan panglingsir di Banjar Jematang serta ikut dalam paiketan pemangku di Pura Puseh Desa Adat Denpasar ini mengaku optimis mengemban amanat masyarakat untuk memimpin desa.

Desa Dauh Puri Kauh dengan karakter masyarakat yang majemuk membutuhkan pemimpin dan kepemimpinan yang fleksibel. Nilai-nilai kepemimpinan itu dirumuskan Sukarja melalui motto ‘Nangun Jagat Parahita’, yang artinya membangun desa dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. "Sebagai calon pemimpin, kita harus ciptakan iklim yang sejuk sekaligus dalam pertarungan politik, karena semua pihak memiliki tujuan yang sama, yakni membangun Desa Dauh Puri Kauh yang lebih baik," ujarnya saat dijumpai Rabu (18/9).

Sukarja mengatakan, visinya adalah membangun Desa Dauh Puri Kauh, berwawasan budaya yang dijiwai oleh agama Hindu dan dilandasi Tri Hita Karana. Terdapat empat poin yang menjadi pokok perhatiannya, yakni penguatan sumber daya manusia, penguatan sumber ekonomi desa, penguatan keamanan desa dan penguatan kegiatan seni dan budaya di Desa Dauh Puri Kauh. Dijelaskan, penguatan SDM salah satunya dilakukan dengan melanjutkan reformasi birokrasi untuk penyegaran struktur organisasi, dan tata kerja pemerintahan desa guna meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Terhadap penguatan sumber ekonomi kerakyatan, ia berusaha mendorong pertumbuhan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang dilakoni masyarakat desa. Kata dia, upaya penguatan tersebut akan diawali dengan menguatkan peran Badan Usaha Milik (BUM) Desa, memberdayakan potensi ekonomi di desa dan memberi pembinaan kepada masyarakat pelaku UKM. Sedangkan menyoal keamanan lingkungan, akan dilakukan penguatan peran dan kemampuan pecalang sebagai pihak keamanan desa dengan bersinergi Babinsa dan Babhinkamtibmas. Selain itu, ia juga akan meningkatkan pembangunan infrastruktur desa.

Terkait misi dalam menjalankan pemerintahan desa, Sukarja mengatakan akan berpegang teguh terhadap UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa, dengan menjalankan prinsip tata pemerintahan baik atau good goverment, melalui supremasi hukum, akuntabelitas, transparansi dan demokrasi. Mewujudkan hal tersebut, Sukarja mengimplementasikan dua strategi jitu dengan melibatkan seluruh unsur yang ada di desa. Pertama degan menentukan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa dan kedua menentukan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPD).

Dari seluruh kebijakan yang dirancang, Sukarja mengatakan jika penerapannya tetap mengedepankan keseimbangan dalam literatur agama Hindu yakni Tri Hita Karana. Pertama adalah memuliakan perahyangan, dengan  melaksanakan upacara keagamaan sesuai dengan tatwa agama Hindu berlandaskan adat, seni dan budaya. Dalam penerapannya, Sukarja akan melibatkan potensi desa seperti sekaa gong yang selama ini sudah terbentuk di masing-masing banjar. Berikutnya memuliakan hakekat manusia dengan memberi perhatian yang merata.

Sedangkan memuliakan palemahan, bersama masyarakat ia berusaha mengendalikan pencemaran lingkungan, pemborosan sumber daya alam dan alih kepemilikan tanah di wilayah desa adat. "Strategi pencapaiannya tentu butuh  peran seluruh unsur di desa, seperti lembaga adat, tokoh masyarakat dan masyarakat Desa Dauh Puri Kauh. Saya juga berharap, jika diberi kepercayaan memimpin desa agar masyarakat dapat mengawal kebijakan pemerintah desa dengan memberi kritik dan saran, demi terwujudnya Desa Dauh Puri Kauh yang lebih baik," pungkasnya. *

Komentar