nusabali

Ngurah Gede-Dek Agus Bersaing

Rebut Rekomendasi DPP PDIP Dampingi Jaya Negara

  • www.nusabali.com-ngurah-gede-dek-agus-bersaing

Dengan resmi ditutupnya pendaftaran, maka tidak ada celah calon Wakil Walikota dari luar partai masuk, kecuali keputusan DPP PDIP.

DENPASAR, NusaBali

Dua kader elite PDIP Kota Denpasar yang memiliki suara tertinggi berdasarkan hasil Pileg 2019, I Gusti Ngurah Gede dan I Kadek Agus Arya Wibawa alias Dek Agus resmi berebut menjadi Calon Wakil Walikota (Cawawali) Denpasar untuk mendampingi Cawali, I Gusti Ngurah Jaya Negara, pada Pilkada Denpasar 2020 mendatang. Hanya dua nama tersebut yang mendaftar setelah Penjaringan dan Penyaringan kandidat Cawawali yang dilakukan DPC PDIP Denpasar ditutup pada, Senin (16/9) pukul 00.00 Wita.

Pada Pileg 17 April 2019 lalu, Ngurah Gede yang merupakan Ketua DPC PDIP Denpasar lolos dari dapil Denpasar Timur dengan raihan 7.066 suara, sedangkan Kadek Agus Arya Wibawa yang merupakan Sekretaris DPC PDIP Denpasar dari dapil Denpasar Selatan raih 9.510 suara. Keduanya diajukan setelah menyetorkan formulir pendaftaran di hari terakhir pendaftaran. Kedua figur ini yang akan diajukan ke DPP setelah DPD PDIP Bali selesai melakukan verifikasi.

Kadek Agus Arya Wibaya yang akrab disapa Dek Agus saat dikonfirmasi, Selasa (17/9) mengatakan penjaringan yang dilakukan oleh DPC PDIP Denpasar dari tanggal 6 September hingga 16 September 2019 tersebut sudah resmi ditutup. Nama yang diajukan sesuai dengan ketentuan yang sudah dilakukan partai.

Dengan resmi ditutupnya pendaftaran tersebut, maka tidak ada celah calon Wakil Walikota dari luar partai masuk. Menurutnya, celah untuk memasukkan calon dari luar partai sudah tidak bisa dilakukan, kecuali keputusan dari DPP. "Sudah tutup pendaftarannya, jadi yang diajukan dua kader. Pak ketua (Ngurah Gede) dan saya sendiri. Jadi, peluang kandidat  pendamping Calon Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara, sudah resmi ditutup dari kader yang diajukan DPC. Sekarang tinggal diajukan ke DPD untuk verifikasi baru ke DPP. Entah siapa yang direkomendasikan nanti itu urusan DPP," jelasnya.

Dikatakan Dek Agus, pihaknya mengajukan kader karena di Denpasar sangat berpeluang untuk memperoleh kemenangan. Namun, jika DPP berkehendak lain untuk mengajukan di luar kader tidak menutup kemungkinan akan berubah kendati DPC sudah mengajukan dua nama. Hal itu menjadi keputusan pusat yang akan memberikan rekomendasi. Terkait target kemenangan kata dia, pihaknya tidak bisa berbicara saat ini, karena masih berfokus pada rekomendasi.

Dek Agus mengaku peluang dirinya yang ingin maju menjadi Cawawali sangat terbuka. "Tapi kembali lagi itu merupakan keputusan dari DPP. Jadi kita tunggu rekomendasi dulu baru kita berbicara target dan strategi seperti apa ke depannya," ungkapnya.

Sementara itu di partai lain yang bisa menyaingi PDIP di Pilkada Denpasar 2020, yakni Partai Golkar. Golkar mengaku masih melakukan survei dengan nama-nama yang diajukan untuk menjadi calon Walikota di Pilkada 2020 mendatang.

Golkar bisa mengusung satu calon jika bisa berkoalisi dengan partai yang mendapatkan kursi di bawahnya. Salah satunya Partai Demokrat. Ketua DPD II Golkar Denpasar, I Wayan Mariyana Wandhira, juga belum bisa memastikan siapa kader Golkar yang bakal maju. Wandhira mengaku siap maju jika memang rekomendasi dipercayakan kepadanya. Namun, dia mengaku masih menunggu apa keputusan partai kedepannya. "Saya siap maju jika rekomendasi sudah ada dari partai. Untuk membangun Denpasar saya siap berjuang," ungkapnya. *mis

Komentar