nusabali

Tiru Surabaya, Bali Rancang Pengolahan Sampah Jadi Listrik

  • www.nusabali.com-tiru-surabaya-bali-rancang-pengolahan-sampah-jadi-listrik

Pemprov Bali rancang pengolahan sampah menjadi energi listrik.

SURABAYA, NusaBali

Rencana ini terinspirasi dari sukses Pemkot Surabaya, yang telah berhasil membangun pengolahan sampah menjadi tenaga listrik dan gas di TPA Benowo Surabaya, Jawa Timur berkat dukungan politik.

Terkait rencana ini, jajaran Humas Pemprov Bali melakukan studi banding ke TPA Benowo Surabaya, Selasa (17/9). Rombongan dipimpin Asisten III Bidang Administrasi Pemerintahan Setda Provinsi Bali I Wayan Suarjaya didampingi Karo Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, Anak Agung Sutha Diana.

Wayan Suarjaya mengatakan, selama ini penanganan sampah di Bali selalu terkendala, karena investor gagal mencapai kesepakatan dengan pemerintah. "Sampah di TPA Suwung (Denpasar Selatan) itu sudah didatangi puluhan investor. Tetapi, selalu gagal capai kesepakatan dengan pemerintah karena berbagai kendala," papar Suarjaya.

Nah, dari kunjungan ke TPA Benowo Surabaya, kata Suarjaya, penanganan sampah yang berhasil itu bisa diterapkan di Bali. Apalagi, potensi sampah di Bali lebih banyak untuk dikelola menjadi energi listrik. "Perlu komitmen masyarakat, pemimpin, dan lembaga legistif," papar mantan Kadispenda Bali dan Sekwan DPRD Bali  ini.

Saat ini, kata Suarjana, Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster dengan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ fokus menangani sampah. Komitmen penanganan sampah di Bali sudah dimulai dengan terbitnya Pergub Nomor  97 Tahun 2018 tentang Pengurangan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai.

Di Surabaya sendiri tidak ada diterapkan aturan pelarangan sampah plastik. Sebab, sampah plastik ditangani di tingkat rumah tangga. Pemkot Surabaya membeli sampah plastik yang sudah dipilah di rumah tangga. "Apa yang sudah berhasil di Surabaya, bisa diterapkan di Bali dalam pengelolaan sampah menjadi energi bermanfaat," tandas birokrat asal Desa Tajen, Kecamatan Penebel, Tabanan ini.

Sementara itu, sukses Pemkot Surabaya mengolah sampah menjadi listrik bukannya tanpa perjuangan. Selain komitmen pemimpin dan masyarakat Surabaya menangani sampah menjadi bahan bermanfaat, Pemkot Surabaya juga menyelesaikannya dengan dukungan kekuatan politik.

Hal ini diungkapkan Penanggung Jawab Operasional PT Sumber Organik (SO), Muhamad Ali Azhar, saat menerima kunjungan rombongan Humas Pemprov Bali di TPA Benowo Surabaya, Selasa kemarin. PT SO adalah investor yang ditunjuk Pemkot Surabaya menangani sampah di TPA Benowo. "Perlu keahlin investor untuk mendapatkan lampu hijau dari para politisi di Surabaya. Selain itu, pen-dekatan ke tokoh masyarakat juga harus dilakukan. Karena mengelola TPA sampah pasti ada gangguan dan komplin masyarakat sekitar," ujar Ali Azhar.

Disebutkan, Kota Surabaya menghasilkan 1.700 ton sampah per hari. Setiap 10 ton sampah diolah menjadi energi listrik hingga hasilkan daya 1,5 megawatt (MW). Selain itu, sampah di Surabaya juga bisa diolah menjadi pupuk dan gas. Bahkan, sampah juga akan diolah menjadi batako dan batu bata.

"Perlu komitmen pemimpin di sini, juga masyarakatnya. Agar kami bisa bekerja sama dengan Pemkot Surabaya, kuncinya tetap harus diselesaikan secara politik, atas persetujuan DPRD Surabaya. Bayangkan kalau lembaga politik ini nggak selesai dan tidak setuju, susah untuk mewujudkan pengolahan sampah di TPA Benowo ini seperti sekarang," beber Ali Ashar. *nat

Komentar