nusabali

Kepada Polisi Korban Ngaku Kena Pengaruh Niskala

Perajin Perak Ditemukan di Jurang Jembatan Tukad Ngongkong

  • www.nusabali.com-kepada-polisi-korban-ngaku-kena-pengaruh-niskala

I Ketut Desadia, 29, yang ditemukan di jurang Jembatan Tukad Ngongkong Banjar Angantiga, Desa/Kecamatan Petang, Badung mengaku dipengaruhi unsur niskala.

MANGUPURA, NusaBali

Saat diperiksa polisi pada Senin (16/9), pria asal Banjar Lebah, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Buleleng tersebut mengaku tidak sadar bagaimana proses hingga dia berada di dasar jurang sedalam 50 meter. Korban mengaku tidak punya niat untuk bunuh diri.

Kasat Reskrim Polres Badung AKP Laorensius Rajamangapul Heselo, mengatakan kepada polisi korban mengaku pada saat melintas di jembatan tersebut singgah sembahyang di Pura di ujung timur jembatan. Setelah selesai sembahyang korban tidak tahu apa yang terjadi. Saat dia sadar posisinya sudah di dasar jurang.

“Tadi (kemarin) kami memintai keterangan korban itu. Dia bilang tidak tahu bagaimana prosesnya sampai dia berada di dasar jurang. Korban ini sadar karena kedinginan. Korban tidak bisa berbuat apa-apa karena lengannya patah. Korban hanya bisa teriak minta tolong,” tutur AKP Laorens, Senin siang kemarin.

Untuk mengkonfirmasi pengakuan dari korban, lanjut AKP Laorens, pihaknya juga meminta keterangan keluarga korban dan pacarnya. Kedua orangtua bersama keluarganya yang lain mengaku tidak ada masalah. Selain itu polisi juga memeriksa pacar korban, juga mengaku tidak ada masalah.

“Jembatan ini terkenal angkernya. Semua warga di sana mengakui hal itu. Seandainya tidak ada pengaruh mistis dari kejadian ini, pasti korban mati. Bayangkan kalau korban ini melompat ke dalam jurang tersebut. Jadi, peristiwa ini mirip dengan kejadian sebelumnya. Jatuh sampai ke dasar jurang tapi tak mati,” tandasnya.

Sebelumnya pria yang bekerja sebagai perajin perak ini diketahui berada di bawah dasar jurang oleh Dewa Nyoman Ariana, 16, dan I Made Hendra, 16, pada Sabtu malam sekitar pukul 21.00 Wita. Kedua remaja yang masih berstatus pelajar itu mendengar suara minta tolong dari dasar jembatan.

Selain itu kedua remaja tersebut menemukan sebuah sepeda motor Honda Beat warna hitam strip merah DK 3954 KL. Motor tersebut terparkir di dekat Pura di ujung timur jembatan. Pada motor tersebut ditemukan sebuah tas. Dalam tas itu berisi seutas kabel charger HP, celana jins pendek warna biru. Selain itu ditemukan STNK atas nama Ni Made Armini. Alamatnya Banjar Pagutan Kaja, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Melihat benda-benda tersebut kedua saksi melapor ke Polsek Petang. 7 pol

Rumah Sakit Jadwalkan Operasi Lengan Kiri, Keluarga Sebut Ketut Desadia Terpeleset

Kondisi kesehatan I Ketut Desadia, 29, yang ditemukan di dasar jurang Jembatan Tukad Ngongkong, Banjar Angantiga, Desa/Kecamatan Petang, Sabtu (14/9) malam, semakin membaik. Saat ini, pria asal Banjar Lebah, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada, Kabupaten Badung.

Meski demikian, tim dokter RSD Mangusada belum mengambil tindakan operasi atas patah tulang yang dialami korban pada tangan kiri. Sebab, menunggu pasien benar-benar membaik dan siap menjalani operasi.

Kakak sepupu korban, Putu Subagia, kepada NusaBali mengungkapkan kondisi adik sepupunya sudah lebih baik. Namun belum bisa dilakukan operasi lantaran tekanan darahnya masih tinggi. “Kabar dari keluarga hari ini (kemarin) akan dilakukan operasi. Tapi belum karena tekanan darah masih tinggi,” ucapnya melalui sambungan telepon sore kemarin.

Pihaknya mengaku belum mengetahui kapan jadwal operasi selanjutnya. Sebab, yang memutuskan pihak rumah sakit. “Yang jelas untuk kondisi adik saya sudah lebih baik,” tegasnya.

Disinggung terkait keberadan korban di jembatan Tukad Ngongkong, hingga ditemukan di dasar jembatan, Putu Subagia tak banyak memberikan komentar. “Tapi kata keluarga, adik saya itu terpeleset saat mau sembahyang (di palinggih yang berada di pinggir jembatan). Hanya itu yang saya tahu,” ucapnya.

Terkait keseharian korban, Putu Subagia tak begitu mengetahui. Sebab, korban berada di Gianyar sebagai perajin perak. Sementara, Kepala Bidang Pelayanan RSD Mangusada dr Made Nurija, membenarkan kondisi pasien atas nama I Ketut Desadia, sudah membaik. Sekarang pasien masih menjalani perawatan di ruang intensif/hight care unit.

Mengenai rencana operasi atas patah tulang yang dialami pasien, dr Nurija mengaku jadwal operasi memang ada. Namun sekarang kondisinya dibilang belum memungkinkan. “Rencana akan dioperasi (kemarin). Tetapi kondisinya belum memungkinkan,” tandasnya. *asa

Komentar