nusabali

Turkini Terpental

Perebutan AKD DPRD Buleleng

  • www.nusabali.com-turkini-terpental

Sempat dijagokan akan menduduki jabatan Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Buleleng 2019-2024, Ni Kadek Turkuning justru terpental dari perebutan jatah pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD).

SINGARAJA, NusaBali

Srikandi PDIP asal kawasan wisata Lovina, Desa Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng ini mendadak hilang dari daftar pemegang kursi AKD DPRD Buleleng hasil Pileg 2019. Konon, Kadek Turkini dikorbankan PDIP, karena Golkar juga minta jatah AKD.

Pengisian jabatan ADK DPRD Buleleng diagendakan akan dilakukan dalam rapat paripurna internal Dewan di Singaraja, Selasa (17/9) ini. Informasi yang dihimpun NusaBali di Singaraja, Senin (16/9), Fraksi PDIP DPRD Buleleng berkekuatan 18 kursi plus 1 kursi dari PKB, telah merampungkan nama-nama anggotanya yang akan menduduki jabatan AKD.

Mitra koalisi PDIP, yakni Fraksi Gerindra DPRD Buleleng 2019-2024 yang berkekatan 5 kursi dan Fraksi Demokrat DPRD Buleleng yang berkekuatan 4 kursi  (masing-masing 3 kursi milik Demokrat dan 1 kursi milik Perindo) juga telah menetapkan nama kadernya yang akan didudukkan di AKD. Sesuai kesepakatan, PDIP selaku pemegang suara mayoritas di DPRD Buleleng hasil Pileg 2019 berhak mengambil 4 kursi ketua dari 6 kursi AKD.

Empat kursi AKD yang dikuasai PDIP, masing-masing Ketua Komisi I DPRD Buleleng, Ketua Komisi II DPRD Buleleng, Ketua Badan Pembuat Perda (Bapemperda) DPRD Buleleng, dan Ketua BK DPRD Buleleng. Sedangkan Fraksi Gerindra dan Fraksi Demokrat, masing-masing kebagian jatah Ketua Komisi III DPRD Buleleng dan KetuaKomisi IV DPRD Buleleng.

Kadek Turkini awalnya digadang-gadang akan diplot PDIP menjadi Ketua BK DPRD Buleleng. Dalam periode sebelumnya, Kadek Turkini menduduki kursi Ketua Fraksi PDIP DPRD Buleleng 2014-2019. Kadek Turkini merupakan Srikandi PDIP paling moncer dan sarat pengalaman di Buleleng. Dalam Pileg 2019, dia lolos buat ketiga kalinya ke kursi legislatif dari Dapil Kecamatan Buleleng dengan perolehan 6.317 suara.

Sedangkan jabatan Ketua Komisi I DPRD Buleleng 2019-2024 dipercayakan PDIP kepada Gede Ody Busana, incumbent yang dalam Pileg 2019 lolos ke legislatif dari Dapil Kecamatan Seririt-Gerokgak dengan perolehan 5.506 suara. Sementara kursi Ketua Komisi II DPRD Buleleng kembali dipercayakan kepada Putu Mangku Budiasa, incumbent PDIP yang dalam Pileg 2019 lolos dari Dapil Kecamatan Sukasada dengan perolehan 4.794 suara.

Sebaliknya, kursi Ketua Bampeparda DPRD Buleleng semula akan dipercayakan PDIP kepada Wayan Masdana. Sementara Fraksi Gerindra sudah final mempercayakan kursi Ketua Komisi III DPRD Buleleng kepasa Luh Marleni. Demikian pula Fraksi Demokrat, sudah final mempercayakan Luh Hesti Ranitasari untuk menjadi Ketua Komisi IV DPRD Buleleng.

Belakangan, setelah adanya kesepakatan koalisi antara Fraksi PDIP-Fraksi Gerindra-Fraksi Demokrat, muncul gerakan dari Golkar. Partai pemegang suara terbanyak kedua di Buleleng ini menemui Ketua DPC PDIP Buleleng, Putu Agus Suradnyana, guna ikut masuk kolaisi dan meminta jatah jabatan Pimpinan AKD.

Upaya Golkar membuahkan hasil. Fraksi Golkar mendapat jatah Ketua Bapemperda DPRD Buleleng 2019-2024. Adalah Ketua Fraksi Golkar DPRD Buleleng, Nyoman Gede Wandira Adi, yang ditunjuk menduduki posisi Ketua Bampeperda tersebut.

Nah, karena posisi Ketua Bapemperda DPRD Buleleng diserahkan ke Fraksi Golkar, maka PDIP pilih mencoret nama Kadek Turkini. Posisi Ketua BK DPRD Buleleng yang semua akan diduduki Kadek Turkni, dialihkan kepada Wayan Masdana, politisi PDIP asal Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan yang batal jadi Ketua BK DPRD Buleleng.

Kenapa Kadek Turkini yang digusur? Informasi yang berkembang, Kadek Turkini dikorbankan, karena dianggap tidak berhasil mengamankan kebijakan Bupati Buleleng ketika menduduki posisi Ketua Fraksi PDIP DPRD Buleleng 2014-2019. “Jadi, Kadek Turkini harus rela kehilangan jabatan,” ujar sumber NusaBali di lingkaran PDIP, Senin kemarin.

Dikonfirmasi NusaBali terpisah di Siungaraja, Senin kemarin, Kadek Turkini mengaku belum mengetahui pembahasan komposisi Pimpinan AKD DPRD Buleleng. Turkini mengaku tidak mengikuti perkembangan pembahasan AKD, karena tengah melangsungkan upacara pamlaspas di rumahnya.

“Waduh, dari mana informasinya? Saya memang tidak mengikuti pembahasan, karena sedang ada upacara di rumah. Coba sebentar saya tanyakan dulu, seperti apa perkembangannya,” jelas Srikandi PDIP yang sudah tiga periode duduk di DPRD Buleleng sejak Pileg 2009 ini.

Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD Buleleng, Ketut Ngurah Arya, mengakui telah mengadakan pembahasan komposisi anggotanya di AKD. Namun, pembahasan itu belum menentukan nama-nama Pimpinan AKD. “Belum, belum ada. Besok (hari ini) baru jelas. Tunggu besok saja,” ujar Ngurah Arya saat dikonfirmasi di Singaraja, Senin kemarin. *k19

Komentar