nusabali

Surat Suara Dicetak Hitam Putih

Pilkel Serentak

  • www.nusabali.com-surat-suara-dicetak-hitam-putih

Terlanjut ‘kampanye’ dan sosialisasi pakai foto/gambar berwarna, ternyata surat suara Pilkel hanya hitam putih sehingga kandidat merasa kurang mantap.

SINGARAJA, NusaBali

Surat suara dalam pemilihan perbekel (Pilkel) serentak di 79 desa se-Buleleng, dikeluhkan para calon. Masalahnya, surat suara berisi gambar calon tercetak hitam putih. Sedangkan para calon terlanjur berkampanye dengan gambar foto berwarna. Para calon pun khawatir, masyarakat sulit membedakan calon yang akan dipilihnya. “Kok tidak berwarna ya. Kan tidak nyambung jadinya dengan gambar foto yang disosialisasi ke masyarakat,” kata calon perbekel dari salah satu Desa di Kecamatan Sawan, Senin (16/9).

Hal senada juga disampaikan oleh calon perbekel dari salah satu desa di Kecamatan Buleleng. Dikatakan, seluruh calon perbekel telah memasang gambar foto berwana di beberapa titik strategis dalam sosialisasinya ke masyarakat. Pemasangan gambar foto berwana itu agar mudah dikenali oleh masyarakat dengan harapan dipilih saat pencoblosan 31 Oktober 2019 nanti.”Mudah-mudahan masyarakat bisa mengerti dan mengenali. Karena sangat berbeda jauh antara foto berwana dengan foto hitam putih,” ujarnya, sambil meminta namanya tidak disebutkan.

Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Buleleng, Made Subur melalui Kabid Pemerintahan Desa, I Gusti Putu Ngurah Mastika tidak menampik ada keluhan dari beberapa calon perbekel terkait dengan surat suara tercetak hitam putih. Dijelaskan, pihaknya mencetak surat suara hitam putih sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 43 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pilkel. Dalam Perbup itu disebutkan surat suara hitam putih. “Dulu waktu Pilkel serentak pertama juga dikeluhkan surat suara tidak berwarna. Ya kami jelaskan, karena isi Perbup-nya seperti itu (surat suara hitam putih,Red), maka kami cetak sesuai Perbup,” jelasnya.

Masih kata Kabid Mastika, seluruh surat suara sebanyak 338.615 lembar, untuk 79 desa sudah diterima panitia kabupaten. Saat ini, masih dilakukan proses penyortiran dan pelipatan, oleh staf PMD. Rencananya, pengirimaan logistik Pilkel akan dilakukan H-3 ke masing-masing desa peserta Pilkel. “Kami agendakan paling telat H-3, logistik pilkel sudah ada di masing-masing desa. Agar panitia di desa mengecek kembali kelengkapan logistik,” katanya. *k19

Komentar