nusabali

Angka Pendapatan Perempuan Bali Capai 37 Persen

  • www.nusabali.com-angka-pendapatan-perempuan-bali-capai-37-persen

Di atas rata-rata Nasional

MANGAPURA, NusaBali.com
Perekonomian Bali sebagian besar didukung oleh oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lewat Industri Rumahan (IR) yang melibatkan perempuan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali, Luh Ayu Ariyani dalam kegiatan Colombo Plan dengan tema “Sharing Best Practices on Women’s Economic Empowerment in Indonesia” di Holiday Inn Resort Baruna, Kuta, Badung, Senin (16/9/2019).

Ia menilai kini partisipasi perempuan Bali dalam pemberdayaan ekonomi sudah sangat baik. Bahkan angka pendapatan perempuan Bali berada di atas rata-rata nasional. 

“Saat ini tingkat partisipasi perempuan Bali dalam hal pemberdayaan ekonomi sudah sangat baik, terlihat dari angka pendapatan perempuan Bali yang mencapai 37% di mana angka tersebut di atas rata-rata nasional,” kata Ayu.

Ia menambahkan sejak 2016 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) telah mengembangkan Gianyar sebagai salah satu daerah percontohan pengembangan Industri Rumahan dengan 21 Kabupaten/Kota lainnya.

“Program Industri Rumahan perempuan Bali juga sudah cukup baik, beberapa di antaranya berfokus pada kerajinan tangan, kesehatan dan kecantikan, tenun ikat dan makanan khas Bali,” sebut Ayu. 

Dipilihnya Gianyar menjadi daerah percontohan karena kawasan ini terkenal dengan kawasan seni. Ia menyebut kesenian bagi masyarakat Gianyar telah mendarah daging dan memiliki bakat seni yang bervariasi. 

Sementara itu dalam kegiatan Sharing Best Practices on Women’s Economic Empowerment in Indonesia ini rencananya akan melihat langsung praktik Industri Rumahan di beberapa Desa di Kabupaten Gianyar. Kegiatan ini termasuk dalam kerangka Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) yang merupakan hasil kerjasama Kemen PPPA dengan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dan Sekretariat Colombo Plan.

Memasuki tahun kelima penyelenggaraannya, pertemuan Colombo Plan di Bali diikuti perwakilan 13 negara anggota, yakni; Bangladesh, Bhutan, Indonesia, Iran, Laos, Malaysia, Maladewa, Myanmar, Nepal, Pakistan, Filipina, Sri Lanka, dan Vietnam dan dilangsungkan hingga Sabtu (21/11/2019).*has

Komentar