nusabali

Bocah Asal Saba Ngaku Dibius dan Nyaris Diculik

  • www.nusabali.com-bocah-asal-saba-ngaku-dibius-dan-nyaris-diculik

I Gede DMP,8, bocah laki-laki asal Banjar Banda, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, diduga nyaris jadi korban kejahatan.

GIANYAR, NusaBali

Bocah SD ini mengaku dibius dan nyaris diculik saat bersepeda di perbatasan Banjar Banda - Banjar Bonbiyu, Desa Saba, wilayah setempat.

Bocah I Gede DMP mengungkapkan kejadian yang dialaminya pada Sabtu (7/9) setelah berselang sepekan, tepatnya pada Sabtu (14/9) kepada kedua orangtuanya. Sontak, cerita Gede membuat warga resah. Bahkan Perbekel Desa Saba sampai membuat imbauan melalui grup WA (WhatsApp) agar para orangtua lebih waspada. Tak hanya itu, personel kepolisian dari Polsek Blahbatuh dan Polres Gianyar turut mengorek keterangan pada bocah bertubuh gempal ini pada Minggu (15/9).

Hasilnya, kisah penculikan itu hanya karangan belaka. Hal ini ditegaskan oleh Kapolsek Blahbatuh, Kompol I Ketut Dwikora. "Tidak ada itu. Tidak ada laporan. Babhin sudah atensi di lapangan," jelasnya.

Sementara kisah penculikan yang beredar di masyarakat, bahwasanya bocah Gede ini mengaku dibius orang tak dikenal ketika jatuh saat naik sepeda gayung di seputaran perbatasan Banjar Bonbiyu dan Banjar Banda.

Kelihan Dinas Banjar Banda I Kadek Merta Anggara, dikonfirmasi Minggu (15/9) menjelaskan, sesuai cerita dari bocah ini bahwasanya kejadian tersebut terjadi Sabtu (7/9) lalu sekitar pukul 18.00 Wita. Namun baru diketahui sejak tiga hari belakangan ini. "Dia baru cerita, padahal kejadian katanya minggu lalu. Dan kami baru mendapat laporan pada Sabtu (14/9) kemarin," ujarnya. Agar tidak membuat berita yang tidak benar adanya, sehingga dia bersama aparat desa beserta Babinsa dan Bhabinkamtibmas mendatangi korban untuk mendalami pengakuannya tersebut. “Dia tetap ngaku bahwa memang benar dia sempat dibekap mulutnya dengan tisu saat mengalami kecelakaan menggunakan sepeda gayungnya,” jelasnya.

Kepada Merta Anggara, bocah ini menyampaikan bahwa saat sedang bersepeda mengalami kecelakaan dengan dua orang terduga pelaku yang menggunakan sepeda motor. Saat korban jatuh, si pelaku ini menolong korban sambil menutup mulut korban menggunakan tisu yang diduga berisi bius. Namun waktu bersamaan warga banyak yang datang sehingga korban bisa diselamatkan dikira hanya jatuh biasa. Nah, barulah setelah sepekan berlalu, korban baru bercerita orang yang diajaknya tabrakan tersebut sempat menutup mulutnya menggunakan tisu yang berisi bius.

“Untuk kasus ini masih kita dalami dan belum dilaporkan ke pihak kepolisian, agar kita juga tidak gegabah dan menimbulkan berita hoax nantinya. Hanya saja berbekal dari laporan tersebut di desa sendiri kita sudah informasikan kepada para orang tua agar lebih mengawasi anak-anaknya saat bermain,” tegasnya.

Disinggung apakah di daerah desanya tersebut rawan kasus penculikan atau pun kejahatan, Merta Anggara mengaku bahwa selama ini aman-aman saja. Sedangkan kasus pencobaan penculikan ini baru yang pertama kali ada di desanya. Selain melakukan himbauan kepada masyarakat setempat agar lebih waspada, ia pun akan menyampaikan kasus tersebut dalam rapat bulanan yang akan datang di desa setempat. *nvi

Komentar