nusabali

Kuta Raih Wahana Tata Nugraha dari Kemenhub untuk Ke-18 Kali

  • www.nusabali.com-kuta-raih-wahana-tata-nugraha-dari-kemenhub-untuk-ke-18-kali

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menganugerahkan trofi Wahana Tata Nugraha (WTN) tahun 2019 dalam ajang Lomba Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Kota (LLAK) untuk Kecamatan Kuta, Badung.

MANGUPURA, NusaBali

Dengan raihan ini, Kuta sudah ke-18 kali meraih WTN sejak 1998 silam. Pada 1998 untuk kali pertama Kuta meraih WTN. Setelah itu, Kuta juga meraih WTN pada 2000, 2001, 2002, 2003, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, 2015, dan 2018-2019.

Penganugerahan penghargaan WTN diserahkan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Minggu (15/9), di Jakarta Convention Centre (JCC) Jakarta Pusat. Penghargaan diterima oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa mewakili Bupati Badung.

Adi Arnawa didampingi Kepala Dinas Perhubungan Badung Anak Agung Ngurah Rai Yuda Darma, menyatakan masih terdapat beberapa permasalahan lalu lintas dan angkutan yang terjadi di ‘kampung turis’ Kuta yang perlu mendapatkan penanganan. Namun, Pemkab Badung memiliki komitmen yang kuat untuk terus dan terus berbenah serta menata lalu lintas dan angkutan yang ada agar mampu memberikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan mobilitas masyarakat di Kuta.

Keberhasilan meraih penghargaan WTN ini bukan semata-mata keberhasilan Pemkab Badung, tetapi juga keberhasilan masyarakat Badung secara keseluruhan. Karena berkat partisipasi masyarakat jugalah keberhasilan tersebut dapat diraih. “Contoh konkret dari tingginya peran serta masyarakat dan komitmen pemerintah baik eksekutif maupun legislatif dalam peningkatan dan pengembangan sistem transportasi tersebut, adalah penataan dan pelarangan parkir di badan jalan di kawasan Kuta dan pengembangan strategi manajemen rekayasa lalu lintas di wilayah Kuta. Langkah-langkah tersebut mendapatkan apresiasi yang sangat tinggi dari pemerintah pusat, khususnya Kementerian Perhubungan,” ujar Adi Arnawa.

Adi Arnawa menyatakan, penghargaan WTN untuk Kuta tersebut diperoleh setelah melalui proses pengamatan terhadap kinerja jaringan jalan dan persimpangan serta melalui proses seleksi administrasi maupun lapangan. Adapun komponen-komponen yang dinilai dalam penilaian WTN ini antara lain adalah kelengkapan dan kondisi sarana prasarana transportasi seperti jalan, trotoar, alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) atau traffic light, rambu-rambu lalu lintas, marka jalan, pagar pengaman jalan (guardrail), parkir, terminal angkutan jalan, serta keberadaan dan kondisi angkutan umum maupun kendaraan pribadi yang ada.

“Penilaian juga menyangkut kinerja lalu lintas pada simpang maupun ruas jalan yang ada, seperti derajat kejenuhan (degree of saturation) simpang, V/C ratio ruas jalan, tundaan lalu lintas, antrean kendaraan pada simpang dan sebagainya,” tuturnya.

Disamping itu juga dinilai tingkat disiplin masyarakat dalam tertib berlalu lintas maupun kepatuhan akan penggunaan sabuk keselamatan (safety belt) dan penggunaan helm untuk pengendara sepeda motor, kondisi dan kemampuan SDM bidang transportasi serta tingkat partisipasi masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sistem transportasi.

“Yang tidak kalah penting adalah adanya dokumen perencanaan yang matang di bidang pengembangan transportasi. Serta political will dan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah bersama stakeholder transportasi lainnya untuk mewujudkan transportasi yang tertib, selamat, aman, nyaman, serta mampu menunjang pergerakan yang efisien dan efektif,” kata Adi Arnawa. *asa

Komentar