nusabali

Puluhan Pekerja Anak Dikembalikan ke Sekolah

Program PPA-PKH

  • www.nusabali.com-puluhan-pekerja-anak-dikembalikan-ke-sekolah

Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Buleleng kembali mengembalikan pekerja anak ke sekolah.

SINGARAJA, NusaBali
Sedikitnya ada 60 orang pekerja anak dikembali ke sekolah lewat program Penarikan Pekerja Anak mendukung Program Keluarga Harapan (PPA-PKH). Puluhan pekerja anak pun sudah mulai belajar sebagaimana biasa setelah menjalani masa karantina selama sebulan penuh.

Sekretaris Disnaker Buleleng, Dewa Putu Susrama seizin Kepala Disnaker Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan, Jumat (13/9) kemarin menjelaskan, program penarikan pekerja anak merupakan kali kedelapan yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya, kecuali di tahun 2017 lalu sempat nihil. Program tersebut disebutnya untuk menekan angka pekerja anak yang masih di bawah umur, yang melanggar undang-undang ketenagakerjaan.

Dewa Putu Susrama yang didampingi stafnya I Gusti Bagus Alit Suwabawa tak menampik jika di Buleleng banyak anak yang putus sekolah dan memilih bekerja meski belum cukup umur. Alasannya pun cukup beragam, mulai dari masalah ekonomi, hingga minat sekolah dari anak yang bersangkutan memang rendah.

“Tahun ini kami kembalikan dua kelas dengan jumlah 60 orang, datanya kami dapat dari laporan kecamatan. Mereka sebelum ke sekolah dikarantina selama sebulan penuh untuk penyesuaian kembali mereka dari yang terbiasa di dunia kerja kembali ke sekolah,” jelas Susrama.

Puluhan pekerja anak  selama masa karantina juga didampingi oleh pendamping, sehingga saat mereka dinyatakan benar-benar siap kembali ke sekolah tidak ada alasan bosan karena tidak punya teman, lingkungan baru dan tak betah belajar.

Seluruh pekerja anak ini pun dicarikan jalur miskin di SMP-SMP Negeri. Meski beberapa dari mereka memang ada yang akhirnya diarahkan ke kejar paket karena perubahan penampilan dan umur. “Kami juga masih upayakan dengan Bu Kadis pengusulan bantuan ke perusahaan-perusahaan melalui CSR, sehingga mereka dapat bantuan tambahan selain sekolah gratis dari dana BOS, ya sekadar biaya seragam dan peralatan sekolah,” imbuh dia.

Sementara itu dari program yang sudah berjalan kedelapan kalinya, di Buleleng sesuai data masih menyisakan 190 orang pekerja anak. Jumlah itu pun yang sempat diverifikasi awal sebagiaan sudah bekerja di Denpasar. Disnaker juga mengaku masih terus melakukan pengejaran dan upaya menarik mereka kembali ke sekolah sehingga diharapkan di tahun 2020 mendatang Buleleng sudah bebas dari pekerja anak dan dapat menuntaskan sisa data tersebut, menunjang target Kota Layak Anak. *k23

Komentar