Masterplan Pariwisata Minimal 10 Tahun
Menyikapi hasil Mastercard Global Destination Cities Index yang menempatkan Bali di posisi ke-19 destinasi pilihan dunia, Ketua Umum (Ketum) Nawacita Pariwisata Indonesia, I Gusti Kade Sutawa, menyarankan pihak jangan terpaku pada hasil survei.
DENPASAR, NusaBali
Yang penting, adalah bagaimana melakukan dan berbuat yang terbaik untuk memajukan pariwisata Bali. “Kita harus mawas diri,” ujar tokoh pariwisata asal Jembrana.
Selain harus ada masterplan minimal untuk jangka waktu 10 tahun ke depan- beberapa persoalan teraktual harus mendapat perhatian dan penanganan serius. Diantaranya persoalan sampah, sarana dan prasarana untuk aksesibilitas.
Keragaman dan daya tarik objek juga harus mulai dipikirkan. Jangan monoton, hanya itu – itu saja. Misalnya sudah bisa dipikirkan untuk membangun semacam Disneyland di Bali, untuk lebih meningkatkan kunjungan wisman khususnya pasar Eropa dan Amerika , atau daya tarik lain misalnya Akshardham – sejenis kuil untuk menarik wisman India. Untuk itu prosedur tidak berbelit-belit. Karena soal itu juga berimbas pada citra ke mancanegara. “Pokoknya harus ada frame strategis untuk itu,” ujar Gusti Kade Sutawa. *k17
Selain harus ada masterplan minimal untuk jangka waktu 10 tahun ke depan- beberapa persoalan teraktual harus mendapat perhatian dan penanganan serius. Diantaranya persoalan sampah, sarana dan prasarana untuk aksesibilitas.
Keragaman dan daya tarik objek juga harus mulai dipikirkan. Jangan monoton, hanya itu – itu saja. Misalnya sudah bisa dipikirkan untuk membangun semacam Disneyland di Bali, untuk lebih meningkatkan kunjungan wisman khususnya pasar Eropa dan Amerika , atau daya tarik lain misalnya Akshardham – sejenis kuil untuk menarik wisman India. Untuk itu prosedur tidak berbelit-belit. Karena soal itu juga berimbas pada citra ke mancanegara. “Pokoknya harus ada frame strategis untuk itu,” ujar Gusti Kade Sutawa. *k17
Komentar