nusabali

Asrama Mahasiswa Papua Dilempar Ular

  • www.nusabali.com-asrama-mahasiswa-papua-dilempar-ular

Menkopolhukam bahas eksodus pelajar dan mahasiswa Papua ke daerah asalnya

SURABAYA, NusaBali

Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Tambaksari, dilempar karung berisi ular. Kejadian itu mengagetkan penghuni asrama.

"Kejadiannya tadi Subuh, sekitar pukul 04.19 WIB. Empat orang berpakaian biasa menggunakan motor matik. Waktu di depan pintu, motor dimatikan, langsung melempar karung isi ular," kata salah satu mahasiswa, Yoab Orlando, Senin (9/9) seperti dilansir detik.

Yoab mengatakan ular tersebut ditaruh di dalam karung beras berwarna putih. Tak hanya satu ular, ada tiga ular yang diduga dilemparkan.

"Yang ular piton ditaruh di karung beras ukuran 15 kg. Dan tiga ekor ular kecil lainnya ditaruh satu karung kain. Jadi langsung dilempar bersamaan. Ularnya ada empat," kata Yoab.

Yoab menjelaskan saat itu para mahasiswa ada yang sedang beristirahat, ada juga yang masih nongkrong di halaman. Saat dilempar karung isi ular, para mahasiswa kaget.

"Jadi waktu itu masih Subuh. Ada yang tidur, yang lain nongkrong-nongkrong main kartu, pada kaget, langsung ke luar," jelas Yoab.

Yoab menambahkan ular lain lepas di selokan parkiran motor. Namun satu ular berukuran besar dapat diamankan.

Saat itu dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera membantah teror itu terjadi. Pasalnya, menurut Frans, tak ada laporan terkait dugaan teror tersebut.

"Tidak ada itu, bohong," ucapnya singkat  seperti dilansir cnnindonesia, Senin (9/9).

Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, Keamanan Wiranto menggelar rapat koordinasi terkait isu eksodus mahasiswa Papua dan Papua Barat yang sedang belajar di perantauan, Senin (9/9).

Rapat ini dihadiri Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala BIN Budi Gunawan, Asisten Operasi Kapolri Irjen Martuani Sormin, hingga Kepala BSSN Hinsa Siburian. Rapat turut membahas arahan presiden terkait situasi keamanan di Papua dan Papua Barat.

"Beliau (Presiden Jokowi) concern terhadap masalah eksodus dari pelajar mahasiswa Papua-Papua Barat yang sedang belajar di Papua-Papua Barat atau daerah lain di Indonesia," ujar Wiranto.

Wiranto mengklaim pemerintah melakukan komunikasi dengan orang tua para pelajar dan mahasiswa. Hasil komunikasi, ia menyebut eksodus dilakukan karena para orang tua khawatir anak mereka yang tengah mengenyam pendidikan di luar Papua dan Papua Barat mendapat tekanan dan perlakuan sewenang-wenang dari masyarakat.

"Nah, ini isunya, isu yang digulirkan yang sampai kepada para orang tua di sana. Sehingga karena kekhawatiran itu para orang tua menarik anak-anak mereka kembali ke Papua-Papua Barat," katanya.

Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan, Pemprov Papua bersedia memfasilitasi 300 lebih mahasiswa asal Papua jika mereka bersedia kembali berkuliah di daerah. Untuk rencana itu, Lukas akan mengumpulkan para kepala daerah termasuk gubernur Papua Barat, hingga rektor universitas, untuk membahas kepulangan ratusan mahasiswa yang sebelumnya berkuliah di berbagai daerah.

"Jadi sekarang ini kami pusing mau taruh mereka (kampus mana). Kami akan panggil gubernur, MRP dan DPR Papua Barat, direktur Unima, rektor Uncen, dan para bupati/wali kota untuk bicara kepulangan mahasiswa dalam jumlah besar tanpa pemberitahuan," ujar Lukas, di Jayapura, Senin (9/9) dilansir kompas. *

Komentar