nusabali

Ratusan KK Alami Krisis Air Bersih

  • www.nusabali.com-ratusan-kk-alami-krisis-air-bersih

Ada 200-an KK dengan sekitar 700-an jiwa di Banjar Kombading, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara yang mengalami krisis air bersih.

NEGARA, NusaBali

Krisis air bersih akibat dampak musim kemarau semakin meluas di Kabupaten Jembrana. Teranyar, krisis air juga dialami sekitar 200-an kepala keluarga (KK) di Banjar Kombading, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara. Untuk membantu warga, Badan Penanggulang Bencana Daerah (BPBD) Jembrana mendistribusikan air bersih ke banjar tersebut, Senin (9/9).

Beberapa warga setempat, Senin kemarin, mengatakan krisis air bersih di Banjar Kombading baru pertama kali terjadi. Sumur yang menjadi andalan sumber air di sebagian besar rumah warga, semakin kering seiring kemarau yang terjadi hampir selama tiga bulan terakhir. Begitu juga sumber air  PDAM di sejumlah rumah warga, debit airnya sangat kecil. “Tumben kekeringan begini. Kalau di banjar lain, air PDAM masih lancar,” ujar salah seorang warga setempat, Tohari, 50.

Menurutnya, petugas PDAM yang sempat dihubungi terkait aliran air yang kecrat-kecrit, sempat melakukan pengecekan, dan dipastikan tidak ada masalah kerusakan jaringan. Tetapi air diperkirakan tidak bisa naik, karena debir air dari sumur bor di wilayah setempat sangat kecil. “Kemaraunya terlalu lama. Daerah sini juga kebetulan agak tingggi, makanya air sulit naik. Sekarang syukur ada bantuan air bersih. Ada lah buat stok air di rumah,” imbuh Tohari.

Sementara Kepala Pelaksana BPBD Jembrana I Ketut Eko Susila Artha Permana, menyatakan pendistribusian air bersih ke wilayah Banjar Kombading itu dilakukan setelah ada permohonan dari pihak desa setempat. Sesuai laporan, ada sekitar 200-an KK dengan total sekitar 700-an jiwa yang dilaporkan mengalami kekurangan air bersih di wilayah tersebut. “Laporan juga baru kami terima, dan tadi (kemarin) langsung kami distribusikan ke Banjar Kombading. Total kami distribusikan 3 tangki air dengan volume 5.000 liter per tangki,” ujarnya.   

Selain di Banjar Kombading, sebelumnya juga diterima laporan krisis air di tiga wilayah banjar lainnya. Tiga wilayah dimaksud adalah Banjar Berangbang, Desa Berangbang, Kecamatan Negara; Banjar Wali, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, dan Lingkungan Pancardawa, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana. “Total ada 17 tangki yang sudah kami distribusikan ke tiga banjar lainnya itu. Kami distribusikan bertahap sejak Agustus lalu. Sebelum tadi (kemarin) di Banjar Komding, dua hari lalu (Sabtu, 7/9), kami juga distribusikan bantuan air ke Pancardawa,” ucapnya.

Menurut Eko, dari hasil koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ada sejumlah titik wilayah yang dipetakan rawan kekeringan. Diperkirakan, musim kemarau yang terjadi sejak tiga bulan lalu, akan berakhir pada akhir tahun ini. “Diperkirakan hujan sudah mulai turun bulan Oktober. Meskipun belum banyak, dan puncaknya diperkirakan bulan November dan Desember,” ucapnya. *ode

Komentar