nusabali

Sisa Api Dupa Diduga Hanguskan Toko Bahan Bangunan

Kerugian Rp 1 Miliar, Korban Eks Anggota Dewan

  • www.nusabali.com-sisa-api-dupa-diduga-hanguskan-toko-bahan-bangunan

Toko bahan bangunan Wijaya Murti, yang berlokasi di Jalan Laksamana, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, habis terbakar Senin (9/9) kemarin malam.

SINGARAJA, NusaBali

Peristiwa kebakaran yang terjadi di kompleks pertokoan dan padat penduduk itu terjadi sekitar pukul 19.30 WITA. Sisa api dupa diduga menjadi penyebab kebakaran dengan total kerugian sekitar Rp 1 miliar itu.

Menurut saksi mata, Putu Toni Sianto, pemilik bengkel mobil Laksamana menerangkan saat kejadian dirinya yang kebetulan sedang bersantai di lantai tiga rumahnya tak sengaja melihat kobaran api di toko yang posisinya di seberang jalan bengkel sekaligus rumahnya itu. Saksi Toni mengaku melihat kobaran api dari bangunan inti toko yang menyimpan beberapa bahan bangunan seperti cat, tiner dan pipa paralon.

“Tadi pas di lantai tiga lagi santai lihat ikan, pas menghadap utara kelihatan api sudah besar dan ada bunyi ledakan, langsung lari turun karena satu mobil masih parkir di luar,” jelas dia.

Peristiwa yang terjadi di akses jalan padat lalu lintas dari Banyuasri-Banjar Tegal menuju Baktiseraga atau Sambangan langsung menjadi tontonan warga. Sejumlah pengendara pun memutuskan berhenti untuk menyaksikan kejadian itu. Sebagian di antara mereka membantu pemadam kebakaran memadamkan api.

Pemilik toko Gede Ton Hitler, 48, yang ditemui di bengkel mobil Laksamana mengatakan dirinya tak menduga kemalangan datang begitu cepat. Toko bangunan yang dirintisnya 15 tahun yang lalu sudah tutup sekitar pukul 16.30 WITA. Istrinya sendiri, Made Sugiantari, yang menutup tokonya. “Tadi jam setengah lima sudah tutup, istri saya memang sempat sembahyang sebelum tutup, tapi katanya tadi sisa api dupa sudah sedikit, belum tahu juga penyebab pastinya apa,” ujar Gede Ton Hitler yang juga mantan anggota DPRD Buleleng periode 2009-2014 dari Partai Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB).

Gede Ton Hitler mengaku mengetahui tokonya terbakar sekitar pukul 20.00 WITA saat salah satu keponakannya membawa kabar ke pura saat keluarga besarnya sedang menyiapkan upacara. Dirinya pun mengaku tak merasakan firasat atau pertanda buruk sebelum kemalangan menghanguskan salah satu sumber penghidupannya. Bahkan istrinya Sugiantara disebut sempat pingsan karen atak kuasa melihat tokonya hangus terbakar.

Sementara itu di tengah kekroditan arus lalu-lintas dengan desakan masyarakat yang Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Buleleng bergegas dengan mengerahkan empat armada pemadam kebakaran dari Pos Induk, Pos Seririt dan Pos Kubutambahan.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, Nyoman Agus Jaya Sumpena ditemui di lokasi kejadian usai memadamkan api mengaku menurunkan 30 orang personelnya untuk memadamkan api. “Informasi kami terima jam delapan, langsung turun dibantu masyarakat juga, penanganan api sekitar satu setengah jam, sampai saat ini sudah menghabiskan 7 tangki dan masih kami siagakan untuk pendinginan dua tangki,” jelas Nyoman Agus Jaya Sumpena.

Dirinya menerjunkan personel dalam jumlah besar, mengingat lokasi kejadian berada di kompleks pertokoan yang padat penduduk sehingga memerlukan penanganan segera untuk memutus dan mengantisipasi api menyebar ke bangunan lainnya.

Sementara itu Kapolsek Kota Singaraja, AKP I Gusti Yudistira yang juga ada di lokasi kejadian mengatakan belum dapat memastikan penyebab pasti kebakaran yang menghanguskan satu toko tersebut. AKP Yudistira juga mengaku segera akan memanggil saksi-saksi untuk memastikan penyebab kebakaran.

“Penyebab masih kami selidiki dulu nanti dengan meminta keterangan saksi. Kalau soal dugaan karena api dupa belum dapat dipastikan karena masih perlu pendalaman. Sementara yang penting apinya dapat dipadamkan dulu sehingga tak merembet ke bangunan lain,” tegas dia.*k23

Komentar