nusabali

Tim Pusat Nilai 2 Desa Sehat di Karangasem

  • www.nusabali.com-tim-pusat-nilai-2-desa-sehat-di-karangasem

Tim pusat mengagendakan penilaian dua sehat di Karangasem pada Rabu (11/9).

AMLAPURA, NusaBali

Ini yang pertama kali ada penilaian desa sehat, meliputi penilaian administrasi dan penilaian fisik, terutama mengecek jamban di rumah warga. Visitasi kroscek administrasi yang telah dilampirkan dengan kondisi di lapangan. Dua desa yang dinilai pusat yakni Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem dan Desa Sengkidu, Kecamatan Manggis.

Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, mengatakan syarat desa sehat harus memenuhi syarat ODF (open defecation free) yakni stop buang air besar sembarangan. Salah satu implementasinya setiap keluarga mesti memiliki jamban. Kriteria jamban sehat yakni tidak mencemari air, tidak mencemari tanah permukaan, bebas dari serangga, ruang dalam jamban mesti terang, tidak menimbulkan bau yang tidak sedap, aman digunakan oleh pemakai, mudah dibersihkan, harus berdinding dan berpintu. “Jangan sampai ada yang BABS (buang air besar sembarangan),” jelas I Gusti Bagus Putra Pertama.

Ada 10 kategori syarat desa sehat, tetapi tahap pertama hanya dua kategori yang diprioritaskan. Kategori lain misalnya melakukan gerakan PHBS (porilaku hidup bersih dan sehat), melakukan pengelolaan sampah, melakukan gerakan sadar gizi, mewujudkan lingkungan sehat, dan sebagainya. Dikatakan, mewujudkan desa sehat dengan harapan mampu menciptakan kondisi masyarakat memiliki pengetahuan tentang kesehatan, mampu menerapkan budaya hidup sehat, bersih jasmani dan rohani dan mampu memanfaatkan sumber daya alam. Aspek lain yang mendukung desa sehat mulai dari kondisi sosial, budaya, pendidikan, dan kebijakan pemerintah.

Perbekel Desa Sengkidu, I Wayan Darpi, mengatakan setelah 100 persen warga memiliki jamban. Maka berdasarkan penilaian awal secara administrasi maka dinilai layak divisitasi. “Jadi tim penilaian pusat datang untuk melakukan visitasi, kroscek antara laporan administrasi dengan kenyataan di lapangan,” jelas Wayan Darpi. Dikatakan di Desa Sengkidu telah 100 persen warganya memiliki jamban. Sementara Perbekel Desa Bugbug I Gede Suteja mengatakan telah 100 persen jambanisasi di tujuh banjar. Juga telah mampu menciptakan lingkungan bersih dan menciptakan perilaku hidup bersih dan sehat. *k16

Komentar