Tim Putri Gianyar Juara Basket 3 x 3
Gagal di basket 5 on 5 putri, tim putri Gianyar 3 x 3 meraih medali emas Porprov Bali XIV/2019, di GOR Debes Lama, Minggu (8/9).
TABANAN, NusaBali
Sedangkan perak diraih Denpasar, dan perunggu oleh Badung. Sedangkan di bagian putra kategori 3 x 3, medali emas milik Badung, perak milik Denpasar, dan perunggu Jembrana.
Ketua Pengkab Perbasi Gianyar, Made Purwita mengakui, sistem setengah kompetisi membuat timnya tampil impresif, hingga sebagai juara. Pertama menang lawan Jembrana 15-4, lalu mengalahkan Denpasar 21-5, dan ketiga menang atas Tabanan 21-4. Laga terakhir melawan Badung kembali menang 13-4.
"Pertandingan basket 3 x 3 tidak ada final karena sistem setengah kompetisi. Kami juara dengan nilai banyak. Bahkan seandainya kalahpun lawan Badung dipertandingan terakhir, kami tetap meraih emas. Karena sebelumnya sudah menang tiga kali beruntun dengan poin yang cukup jauh dengan daerah rival lainnya," papar Purwita.
Diakui Purwita, untuk basket 3 x 3 hanya lima kabupaten yang ambil bagian. Sedangkan Karangasem, Bangli, Klungkung dan Buleleng absen di 3 x 3 putri.
"Kami Gianyar memang menyerah di basket 5 on 5, karena memang agak berat. Pasca Ni Putu Eka Liana Febriananda cedera. Makanya kami beralih ke 3 x3. Untuk pertahankan satu emas. Di basket 3 x 3 kami sangat mendominasi. Terpenting satu emas dapat dipertahankan meskipun di kategori lain," papar Made Purwita.
Bahkan untuk membuktikan kualitasnya menjadi tim terbaik di 3 x 3, tim basket Gianyar meraih poin sempurna. Mampu melibas semua lawan-lawannya dengan 4 kali kemenangan beruntun.
"Medali emas kami tak ternoda, karena meraih poin sempurna. Dengan empat kali kemenangan beruntun," papar Purwita.
Kalau di basket putra, kata Purwita, Gianyar memang menyerah. Karena diawal penyisihan saja sudah takluk. Kedepannya, Gianyar fokuskan yang dapat proyeksi medali. Sekaligus perlahan menatap dan membenahi di bagian putra juga. *dek
Ketua Pengkab Perbasi Gianyar, Made Purwita mengakui, sistem setengah kompetisi membuat timnya tampil impresif, hingga sebagai juara. Pertama menang lawan Jembrana 15-4, lalu mengalahkan Denpasar 21-5, dan ketiga menang atas Tabanan 21-4. Laga terakhir melawan Badung kembali menang 13-4.
"Pertandingan basket 3 x 3 tidak ada final karena sistem setengah kompetisi. Kami juara dengan nilai banyak. Bahkan seandainya kalahpun lawan Badung dipertandingan terakhir, kami tetap meraih emas. Karena sebelumnya sudah menang tiga kali beruntun dengan poin yang cukup jauh dengan daerah rival lainnya," papar Purwita.
Diakui Purwita, untuk basket 3 x 3 hanya lima kabupaten yang ambil bagian. Sedangkan Karangasem, Bangli, Klungkung dan Buleleng absen di 3 x 3 putri.
"Kami Gianyar memang menyerah di basket 5 on 5, karena memang agak berat. Pasca Ni Putu Eka Liana Febriananda cedera. Makanya kami beralih ke 3 x3. Untuk pertahankan satu emas. Di basket 3 x 3 kami sangat mendominasi. Terpenting satu emas dapat dipertahankan meskipun di kategori lain," papar Made Purwita.
Bahkan untuk membuktikan kualitasnya menjadi tim terbaik di 3 x 3, tim basket Gianyar meraih poin sempurna. Mampu melibas semua lawan-lawannya dengan 4 kali kemenangan beruntun.
"Medali emas kami tak ternoda, karena meraih poin sempurna. Dengan empat kali kemenangan beruntun," papar Purwita.
Kalau di basket putra, kata Purwita, Gianyar memang menyerah. Karena diawal penyisihan saja sudah takluk. Kedepannya, Gianyar fokuskan yang dapat proyeksi medali. Sekaligus perlahan menatap dan membenahi di bagian putra juga. *dek
Komentar