nusabali

Jenazah Bakal Dikremasi Hari Ini

Polisi dari Bangli Bunuh Diri di Tempat Tugas di Bangkalan, Madura

  • www.nusabali.com-jenazah-bakal-dikremasi-hari-ini

Jenazah anggota polisi yang diketahui menembak kepalanya sendiri ini sudah tiba di Bangli, Jumat (6/9) sore.

BANGLI, NusaBali
Rencananya jenazah akan dikremasi di krematorium di Banjar Pundukdawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung pada Redite Umanis Merakih, Minggu (8/9) hari ini.

Brigadir Dewa Alit adalah anak ketiga dari tiga bersaudara, putra dari pasangan suami istri Dewa Anom Banjar dan Dewa Ayu Raka Taum. Ditemui di rumah duka, di Banjar Pekuwon, Kelurahan Cempaga, Dewa Anom mengatakan untuk sementara jenazah putranya dititip di RSU Bangli. Rencananya jenazah akan langsung dikremasi pada Redite Umanis Merakih, Minggu (8/9) hari ini, di krematorium Pundukdawa. “Jenazah kami titip sementara di rumah sakit karena di banjar kami baru saja melaksanakan upacara Ngeroras,” ungkapnya, Sabtu (7/9).

Menurutnya, jenazah putra bungsunya tersebut tiba di Bangli pada Jumat (6/9) sekitar pukul 15.00 Wita dan diantar oleh pimpinannya di Polsek Arosbaya, Bangkalan.

Dewa Anom yang juga pensiunan PNS ini mengungkapkan selama ini Dewa Alit tidak pernah bercerita kalau ada masalah. Dia (Dewa Alit) sejak awal menjadi anggota Polri ini sudah langsung bertugas di Polres Bangkalan. Menjalani pendidikan tahun 2006, dan pada 2007 langsung bertugas di Polres Bangkalan. “Memang dari awal sudah tugas di sana. Pendidikannya di Mojokerto (Jawa Timur),” tuturnya.

Dewa Anom mengakui dirinya jarang berkomunikasi via telepon dengan putranya. Meski demikian, Dewa Alit terbilang rajin pulang ke Bangli, baik hari raya atau sekadar menengok keluarga. “Rajin pulang, apalagi kalau ada upacara. Namun dia tidak pernah cerita punya masalah apa-apa. Dan sepengetahuan kami, dia baik-baik saja,” ujar Dewa Anom didampingi anggota keluarganya.

Menurut dia, Dewa Alit meninggalkan seorang istri, Dwi Ucayanti, 31, dan putrinya yang baru duduk di bangu kelas II sekolah dasar (SD). “Istri dan anaknya tinggal bersama di sana (di Bangkalan). Anak saya kenal dengan istrinya, di tempat tugasnya,” kata Dewa Anom.

Di sisi lain, istri Brigadir Dewa Alit, Dwi Ucayanti, mengatakan jika suami tipe orang yang tertutup. Suaminya tidak pernah bercerita jika punya masalah. Ketika ditanya, sang suami mengaku tidak ada masalah. “Sampai kejadian ini suami saya tidak ada bilang apa-apa,” ungkapnya.

Penuturan Dwi Ucayanti, di hari ditemukannya suaminya dalam keadaan tidak bernyawa, dirinya memang sengaja datang ke Polsek. Pasalnya sang suami belum pulang, sedangkan suaminya mendapat jadwal piket. “Karena sudah mau jam piket, tapi belum ada pulang. Maka saya inisiatif mencari ke Polsek. Ketika itu saya baru tahu kalau suami ditemukan di halaman belakang Polsek,” jelasnya.

Suaminya ditemukan sudah tidak bernyawa dengan luka tembak di kepala (pelipis). Kata Dwi Ucayanti, senjata tersebut milik suaminya. Ditanya soal pesan suaminya yang meminta dikubur di Bangli jika meninggal, Dwi Ucayanti yang juga memiliki usaha toko kelontong ini mengungkapkan, suaminya memang sempat menyeletuk, jika meninggal agar dikubur di Bangli. Namun ucapan tersebut disampaikan beberapa bulan lalu. “Itu dikatakan sudah lama, jauh sebelum kejadian ini. Saat itu kami hanya ngobrol biasa,” ucapnya.

Terkait kabar yang beredar bahwa Dewa Alit nekat bunuh diri karena masalah utang piutang, pihak keluarga menampik hal tersebut. Pihak keluarga berharap kematian Dewa Alit tidak disangkutpautkan dengan hal-hal lain. “Kami sudah ikhlas, mungkin ini jalannya,” imbuh salah seorang keluarga.

Sementara pantauan di rumah duka, sejumlah kerabat tengah mempersiapkan sarana upacara yang akan digunakan untuk proses kremasi Brigadir Dewa Alit.  Sementara itu informasi yang dihimpun detikcom, anggota Polsek Arosbaya, Bangkalan, Madura, ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (5/9) malam sekitar pukul 19.15 WIB. Korban ditemukan tewas tergeletak dengan kondisi luka tembak di kening dan tangan kanan masih memegang pistol jenis revolver.     Plt Kasubbag Humas Polres Bangkalan Iptu Suyitno membenarkan anggotanya bunuh diri dengan menembak kepalanya.

“Memang benar ada anggota yang meninggal dunia. Dan dari hasil otopsi diduga bunuh diri,” katanya, Jumat (6/9). Saat ditanya soal motif anggota bunuh diri lantaran utang-piutang, Suyitno belum bisa memastikannya. Sebab saat ini pihaknya sedang melakukan pendalaman. *esa

Komentar