nusabali

Sembuhkan Stroke, Mendongeng Keliling Nusantara

  • www.nusabali.com-sembuhkan-stroke-mendongeng-keliling-nusantara

Budi Sabarudin alias Budi Euy mendongeng keliling nusantara. Selain membangkitkan budaya mendongeng, sekaligus untuk penyembuhan sakit stroke yang dideritanya.

AMLAPURA, NusaBali

Mendongeng tanpa bayaran untuk mengedukasi siswa. Mendongeng dikombinasikan dengan bernyanyi, menari, main rebana, dan media lainnya. Budi Euy mendongeng di hadapan 80 siswa kesetaraan paket B dan paket C di aula Satuan Pendidikan Sanggar Kegiatan Belajar Karangasem, Jalan Ahmad Yani Amlapura, Jumat (6/9) sore.

Kunjungan Budi Euy dalam Roadshow Dongeng Keliling Nusantara merupakan kunjungan kedua di Bali. Setelah di Bali, melanjutkan mendongeng ke Mataram, NTB. Budi Euy mengawali mendongeng dengan mengajak semua siswa bernyanyi sambil tepuk tangan agar lebih bergairah menyimak isi dongeng berikutnya. Selanjutnya memulai memotivasi siswa agar semua siswa memiliki keunggulan di bidangnya masing-masing. Semua bakat dimiliki mesti ditekuni secara optimal.

Budi Euy bawakan dongeng ‘Perang Melawan Raja Lalat’. Bangku belajar dijejer dan dibentangkan benang. Bangku juga diisi kaos yang dianggap sebagai kelir wayang. Budi Euy mendongeng sejak tahun 2015. Saat itu menderita stroke dan dirawat di rumah sakit. Setelah kondisinya membaik, sempat istirahat 3 bulan. Dalam suatu acara hadir di Kelurahan Sumur Pacing, Kota Tangerang, ada waktu kosong dia naik panggung untuk mendongeng pertama kalinya. Awalnya yang hadir 100 orang, tetapi yang nonton dongeng hanya 3 orang tetapi cerita terus dilanjutkan.

Sebelum mendongeng, Budi Euy dikenal sebagai penulis naskah teater pada tahun 1989-1997. Selama jadi penulis, sempat mencoba menekuni olahraga tinju, silat, dan sepakbola, namun tidak berbakat. Akhirnya belajar mendongeng. Menurutnya, mendongeng mesti bisa nyanyi, main gitar, menari, dan berdakwah. Walau terkadang menari tidak jelas yang penting bergerak agar terlihat lucu sambil menyampaikan pesan-pesan dalam cerita dongeng. “Sekarang merasa nyaman mendongeng, kalau tidak mendongeng bisa sakit,” ungkap pendongeng kelahiran Purwakerta, Jawa Barat, 1 Mei 1966 ini.

Menurutnya, dongeng perlu dikembangkan sebagai media untuk mengembangkan imajinasi anak. Mendongeng juga membutuhkan teknologi seperti laptop dan handphone sebagai alat bantu saat bernyanyi. Terkadang menggunakan boneka berbentuk binatang, digerakkan dengan suara berbeda-beda. *k16

Komentar