nusabali

Tabanan Rancang Layanan Sampah Berbasis Online

  • www.nusabali.com-tabanan-rancang-layanan-sampah-berbasis-online

Pemkab Tabanan kini rancang program inovatif layanan sampah berbasis online mirip gojek.

TABANAN, NusaBali

Program yang baru pertama kali di Bali ini diberi nama Garbace Startup Online (GS Online). Kini masih dalam penyusun desain dan merancang aplikasi. Diperkirakan program yang nantinya dikelola oleh BUMDa/BUMDes dieksekusi pertengahan tahun 2020.

Program GS online untuk membantu penanganan sampah dalam jangka panjang. Selain itu untuk membantu mengurangi pembuangan sampah ke TPA. Karena sekarang, sampah yang tak terpilah di TPA, Banjar Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan Tabanan, setinggi 15 meter.

Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan, Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Tabanan, Ni Komang Ayu Rustini menjelaskan Tabanan rancang program layanan sampah sistem online untuk membantu penangan sampah dalam jangka panjang. Sekarang masyarakat belum seluruhnya mampu memilah sampah dan TPA adalah salah satu tempat pembuangan akhir. Di sisi lain, dengan luas TPA di Tabanan hanya 2,5 hektare dan tinggi sampah sudah mencapai 15 meter, perlu dicarikan solusi. "Jika terus seperti ini maka sampah akan terus menjadi momok," akunya, Jumat (5/9).

Maka dari itu Tabanan merancang program GS online yang saat ini desain atau aplikasi tengah dirancang. Nantinya program GS Online akan bekerjasama dengan BUMDes dan Perusahaan Daerah. "Selama ini BUMDa belum mengelola sampah termasuk juga BUMDes belum semua melakukan pengolahan sampah dengan baik. Meski sudah dibuang di TPA tetapi kebanyakan sampah campuran tanpa dipilah," tegasnya.

Dengan program GS online diwajibkan seluruh masyarakat yang ingin melakukan layanan online untuk memilah sampah menjadi tiga jenis. Yakni sampah plastik, sampah dedaunan dan sampah lain-lain. Dengan program GS Online masyarakat tidak perlu lagi membuang sampah ke TPS ataupun mendiamkan sampah di depan rumah. Jika masyarakat ingin menikmati layanan GS Online harus mempunyai aplikasi GS Online. Dengan cara klik aplikasi pilih menu sesuai arahan. Kemudian akan datang Ojol (Ojek Online) untuk mengambil sampah yang sudah terpilah. Ojol ini membawa ke BUMDes yang sudah memiliki TPS. Disana sampah akan ditimbang kemudian dibayar seberapa berat sampah plus ongkos ongkir untuk Ojol.

Kemudian setelah sampah di TPS BUMDes ini penuh, BUMDes juga menerapkan aplikasi GS Online order Pick Up Online untuk mengangkut sampah yang sudah terpilah ke TPA. "Jadi sampah yang nantinya ke TPA adalah sampah yang sudah terpilah tidak lagi campuran," beber Rustini.

Dia menegaskan program ini sudah dilakukan diskusi sebanyak 3 kali dengan instansi terkait. Mulai dari kalangan kepala OPD dan pihak DPRD Tabanan. Yang jelas segala persiapan masih dirancang, termasuk cara rekrutmen anggota ojol, anggota pick up, tempat untuk Ojol membawa sampah dan lain-lain. "Sekarang intinya tengah menyusunan desain, melakukan kajian dari segi lingkungan, proses, tata kelola dan sosial budaya," terang Rustini.

Dirinya berharap program GS Online bisa diterapkan di pertengahan tahun 2020. Sebab program ini murni dirancang oleh Pemerintah Tabanan tanpa melibatkan pihak ketiga ataupun swasta. "Rancangan program GS Online adalah terintegrasi dan terpadu tidak hanya penanganan satu sampah saja, bahkan dalam menjalankan program ini seluruh instansi terlibat," katanya.

Menurutnya, untuk menyusun desain program ini sulit. Pihaknya ingin memadukan desain mirip gojek hanya saja tidak mengambil desain dari gojek tersebut. "Masih tahap penyempurnaan dan rancangan dari segala persiapan. Dan sebelum program diluncurkan tentu nanti kami akan lakukan pilot project satu desa untuk mencari yang perlu dievaluasi," ujarnya. Guna mendorong masyarakat mau memilah sampah akan bekerjasama dengan desa adat untuk dibuatkan awig-awig. Sedangkan di pemerintah akan dituangkan dalam Perda. *des

Komentar