nusabali

Komite Khusus Ekonomi Kreatif Jadi Strategi Awal ASEAN

  • www.nusabali.com-komite-khusus-ekonomi-kreatif-jadi-strategi-awal-asean

Kerjasama negara kawasan ASEAN akan diwujudkan lewat ASEAN Coordinating Committee on Creative Economy (ACCCE)

MANGUPURA, NusaBali.com
Pertemuan wakil-wakil negara ASEAN di Nusa Dua, 4-5 September 2019, di samping membahas perkembangan ekonomi kreatif di masing-masing negara, peserta workshop secara antusias juga memaparkan ide-ide baru pemajuan ekonomi kreatif di era revolusi industri 4.0. Salah satu ide yang dipaparkan dalam hari kedua ASEAN Regional Workshop on Creative Economy, yaitu, gagasan dibentuknya komite khusus ekonomi kreatif di antara negara-negara ASEAN. 

Melalui gagasan ini, para delegasi negara ASEAN berkomitmen untuk memajukan kerja sama bidang ekonomi kreatif di kawasan Asia Tenggara. Kerja sama tersebut diharapkan dapat meningkatkan inovasi dan kreativitas, sekaligus menyatukan langkah negara-negara dalam monetisasi kekayaan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi bagi perekonomian Asia Tenggara. 
‘’Namanya bisa ASEAN Coordinating Committee on Creative Economy (ACCCE) atau yang lain. Yang penting ada yang berfokus pada sektor ekonomi yang potensinya besar sekali ini,’’ kata Direktur Hubungan Kerjasama ASEAN Kemlu Ade Petranto. 

Hal ini didasari oleh belum adanya komite atau forum di ASEAN yang mengkhusus mengkaji ekonomi kreatif. Padahal, menurut Ade Petranto, pemajuan aset dan komersialisasi ekonomi kreatif, serta perlindungan dan pemanfaatan hak kekayaan intelektual telah menjadi bagian dari Cetak Biru Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) 2025. Oleh karena itu, Ade mengusulkan perlunya ASEAN mempertimbangkan untuk membentuk badan atau komite khusus tersebut.

Selain itu diskusi yang diikuti oleh 28 peserta dari berbagi negara ASEAN ini juga menghasilkan sejumlah benang merah lainnya. Antara lain yaitu diperlukannya metode pengembangan baru dalam industri ekonomi kreatif. “Salah satu solusi untuk apresiasi yang lebih baik bagi para pelaku ekonomi kreatif yaitu dengan diperlukannya penggunaan metode-metode pengembangan yang baru, seperti metode blockchain,” demikian disampaikan oleh Direktur Hubungan Antarlembaga Luar Negeri Bekraf, K Candra Negara.

Dengan adanya workshop ini, diharapkan adanya penguatan kerjasama antar negara, yang sebelumnya terbatas pada tingkat bilateral, kini diperluas menjadi tingkat regional. ‘’Kita sekarang saling mengetahui kekuatan dan kekurangan setiap negara. Dengan demikian, upaya menjalin kerja sama akan lebih mudah,’’ ujar K Candra Negara. *yl

Komentar