nusabali

Parlemen Dunia Bahas Pembangunan Berkelanjutan di Bali

  • www.nusabali.com-parlemen-dunia-bahas-pembangunan-berkelanjutan-di-bali

Parlemen dari 27 negara plus empat lembaga sebagai observer mengupas soal pentingnya ekonomi inklusif guna mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

MANGUPURA, NusaBali.com 
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI kembali menggelar forum parlemen dunia atau World Parliamentary Forum on Sustainable Development (WPFSD), 4-5 September 2019,) di Hotel Patra, Tuban, Kabupaten Badung, Bali. Forum internasional yang diinisiasi pertamakali oleh DPR RI tahun 2017 ini digelar dengan tujuan menekankan pentingnya ekonomi inklusif guna mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).

Hadir dalam forum ini Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla, Gubernur Bali I Wayan Koster, dan Presiden Inter-Parliamentary Union (IPU) Gabriella Cuevas Barron.  Ketua parlemen dan perwakilan organisasi internasional dari 27 negara turut hadir dalam forum ini, antara lain Ketua Parlemen Portugal, Gambia, Timor Leste, Arab Saudi, Yordania, dan Kamerun. Selain itu, empat organisasi internasional dan pemerintahan yang menjadi observer turut hadir dalam forum ini, yakni Westminster Foundation for Democracy (WFD), Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC), Parliamentary Assembly of the Mediterranean (PAM) dan DAP Malaysia (Women Wing).

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Ali Assegaf menyampaikan bahwa parlemen memiliki peran penting dalam mengadopsi kebijakan yang menitikberatkan pada pembangunan universal, inklusif, dan berkelanjutan guna memastikan tidak ada satupun orang yang tertinggal dalam upaya pencapaian TPB di tahun 2030. “Inklusi keuangan dan sosial dipilih menjadi tema pokok WPFSD tahun ini karena kedua hal tersebut memilik peran penting dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan di segala bidang. Selain itu, DPR juga menekankan pentingnya kerja sama multisektoral dalam pencapaian TPB, salah satunya yaitu dengan mewujudkan kolaborasi dan sinergi yang efektif antara pemangku kebijakan, akademisi, pelaku usaha, serta masyarakat,” ujar Nurhayati dalam pidato sambutannya.

Forum dibuka secara resmi oleh Ketua DPR RI Bambang Soesatyo. Dalam sambutannya ia menyebut WPFSD berfokus kepada peningkatan peran parlemen dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). “Sebagai bagian dari implementasi fungsi Diplomasi Parlemen yang diamanahkan oleh Undang-Undang MD3, DPR RI telah menjadi bagian terdepan dari parlemen dunia dalam menyukseskan SDGs,” kata Bambang Soesatyo.


Ia berharap pertemuan ini akan memberikan jalan untuk bertukar gagasan dan pengalaman, serta berbagi praktik terbaik untuk mengeksplorasi solusi bagi upaya mengurangi ketidaksetaraan melalui inklusi sosial dan keuangan. "Saya juga berharap parlemen negara-negara di dunia yang hadir pada kesempatan ini dapat melanjutkan tongkat estafet komitmen pembangunan yang sudah kita bangun selama ini, dengan menjadi tuan rumah pada pertemuan WPFSD berikutnya," kata politikus Golkar ini.

Selama dua hari sejumlah delegasi parlemen dari berbagai dunia membahas beberapa topik, antara lain peran infrastruktur dan inovasi industri dalam mendukung peluang pembangunan yang merata, upaya memastikan akses warga pedesaan terhadap suplai air dan sanitasi yang bersih dan sehat, serta pentingnya memperkuat kerja sama dalam mendukung keuangan inklusif. *zky

Komentar