Pedagang Pasar Badung Rasakan Ramai Pembeli

Pasca revitalisasi, Pasar Badung Denpasar mengundang decak kagum. Bukan hanya arsitektur bangunan megah, tetapi juga dilengkapi fasilitas modern, mulai dari lift, eskalator, wifi. Lalu masih ada  ruang bagi ibu menyusui, ruang tunggu lansia, akses jalan bagi difabel, hingga zona bermain bagi anak-anak di lantai teratas. Di balik itu, pasar yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 22 Maret 2019 dikabarkan tak seramai sebelumnya. Benarkah? 

Saat dikonfirmasi salah satu pedagang buah di Pasar Badung, Ketut Cangkir mengungkapkan bahwa Pasar Badung tetap ramai dikunjungi. “Pembeli ya ramai sama saja seperti hari-hari biasa, apalagi jelang hari raya,” kata Cangkir, Selasa (3/9/2019). 

Ia mengakui jika pengunjung yang datang bukan hanya mereka yang berniat berbelanja, melainkan juga ada yang melihat-lihat alias wisatawan. “Mamang pas awal baru diresmikan sih masih terbilang sepi, mungkin waktu itu pedagang dan pembeli belum terbiasa,” ucapnya.

Ia mengatakan kini Pasar Badung ramai seperti biasa. “Ramai aktivitas jual beli biasanya pagi, kalau sore pedagang sudah pada tutup,” ucap wanita yang sudah berjualan sejak tahun 1975 ini. Ia menambahkan Pasar Badung kini juga ramai pengunjung yang merupakan wisatawan. Pasar yang sebelumnya terbakar pada tahun 2016 ini dinilai sebagai ikon baru di Kota Denpasar.

Presiden Jokowi saat meresmikan menilai Pasar Badung selain sebagai warisan pusaka merupakan pasar dengan arsitektur yang bagus. Hal inilah yang menurut Cangkir memancing rasa penasaran wisatawan. “Banyak juga wisatawan yang datang karena penasaran,” kata Cangkir. 

Hal yang senada juga disampaikan Rifki, pedagang sembako. Ia memastikan bahwa Pasar Badung tetap ramai oleh aktivitas pedagang dan pembeli. Selain ramai ia menilai Pasar Badung menjadi lebih nyaman setelah direvitalisasi. “Fasilitas yang disediakan memberikan kenyamanan buat pedagang dan pembeli,” kata Rifki yang baru selesai melayani pembeli.*zky