nusabali

UMKM di Bangli Diajak Kembangkan Usaha

  • www.nusabali.com-umkm-di-bangli-diajak-kembangkan-usaha

Bukan hanya pelatihan, tips dan trik, namun pemilik warung kecil  di Bangli juga mendapat bantuan permodalam lewat 'Toko Modal'.

BANGLI, NusaBali.com
Sebanyak 25 pemilik warung di wilayah Bangli, mendapat pelatihan manajemen ritel PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk., (selaku pengelola jaringan Alfamart) serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli, Selasa (3/9/2019). Peserta pelatihan manajemen ritel tersebut dari kalangan pelaku UMKM (usaha mikro kecil dan menengah), mendapatkan pengetahuan materi terkait teknik menata barang, pengetahuan produk, cash flow, hingga melayani konsumen. 

Branch Manager Alfamart Bali, Suriadi mengatakan, kegiatan ini akan dilaksanakan secara berkala di berbagai wilayah guna mendukung program meningkatkan keberlangsungan UMKM supaya terus tumbuh dan berkembang. Pelatihan yang melibatkan para pedagang warung ini digelar secara rutin setiap tahun dan di setiap wilayah yang memiliki jaringan toko.


“Tujuannya, mengajak para pelaku UMKM khususnya yang juga memiliki bisnis ritel untuk memahami manajemen ritel modern. Pelaku UMKM sudah saatnya tumbuh berdampingan. Keduanya harus bersinergi. Hal ini sejalan dengan visi perusahaan, yakni menjadi jaringan distribusi ritel yang berorientasi pada pemberdayaan pedagang kecil. Pelaku UMKM perlu dibekali dengan ilmu manajemen agar memiliki daya saing. Terutama pelatihan hari ini lebih lengkap dari biasanya, karena kami menambahkan materi bisnis online di dalamnya,” jelasnya.

Sementara itu Merchandising Manager Alfamart Bali, Ayu Riantini, mengajak para produsen produk lokal di wilayah kabupaten ini untuk bisa memasukan produknya di toko berjejaring seperti Alfamart. Akan tetapi ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sehingga kualitasnya terjaga dengan baik dan layak untuk dikonsumsi oleh konsumen. "Kami tentunya akan menyeleksi terlebih dahulu produk UMKM yang ingin dipasarkan ke toko, semoga saja ada produk yang sesuai dengan kriteria sehingga layak untuk dipasarkan," ucapnya.

Di sisi lain, Kasi Ketersediaan dan Penyaluran Disperindag Bangli, Dewa Ketut Kantor mengungkapkan produk lokal masih terkendala dalam pengemasan. Sehingga perlu dilakukan pembinaan bagi pelaku usaha kecil. “Disinilah peran dinas, untuk melatih pelaku usaha bagaimana bisa mengolah produknya agar layak jual. Tidak dipungkiri produk lokal masih kalah dalam kemasan,” sebutnya. 

Pada bagian lain Alfamart membantu usaha mikro melalui bantuan permodalan lewat Toko Modal (PT Toko Modal Mitra Usaha). Program ini juga sekaligus mengajak pelaku usaha mikro kecil (UMK) untuk memanfaatkan teknologi digital. Caranya dengan unduh di Play Store sehingga para pemilik warung mendapatkan kemudahan untuk memesan barang yang diinginkan.

"Aplikasi Alfa Mikro sederhana dan sudah sangat mempermudah pemilik warung yang jadi member kami. Kini semakin dipermudah dengan support pinjaman modal dari Toko Modal. Pesan dulu semua barangnya, bayar belakangan," tutur Imam Safi’i selaku  Store Sales Point (SSP) Coordinator Alfamart di sela-sela pelatihan manajemen ritel bagi pedagang eceran UMKM dari wilayah Bangli sekitarnya di ruang pertemuan Kantor Desa Bunitin tersebut.


Syarat bagi pemilik warung yang ingin bergabung menjadi member sangat mudah. Keuntungannya, memesan barang mudah dan cepat, pendanaan eksklusif dengan biaya terjangkau dan pembayaran tagihan mudah di toko Alfamart. “Tujuannya, mengajak para pelaku UMKM khususnya yang juga memiliki bisnis ritel untuk memahami manajemen ritel modern. Pelaku UMKM sudah saatnya tumbuh berdampingan. Keduanya harus bersinergi. Hal ini sejalan dengan visi perusahaan, yakni menjadi jaringan distribusi ritel yang berorientasi pada pemberdayaan pedagang kecil. Pelaku UMKM perlu dibekali dengan ilmu manajemen agar memiliki daya saing. Terutama pelatihan hari ini lebih lengkap dari biasanya, karena kami menambahkan materi bisnis online di dalamnya ” ucapnya.*esa

Komentar