Hari Ini, Palebon Ibunda Maestro Seniman Patung Garuda
Ibunda dari maestro seniman patung garuda I Made Ada yakni Jro Mangku Istri Pasek Gelgel Aan, meninggal di usia 95 tahun, pada Tilem Kasa, Rabu (31/7).
GIANYAR, NusaBali
Upacara palebon untuk almarhum akan dilaksanakan di Setra Banjar Pakudui, Desa Kedisan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Buda Pahing Krulut, Rabu (4/9) ini.
Maestro patung garuda I Made Ada mengungkapkan hal itu, Selasa (3/9). Dikatakan, almarhum meninggal tepat pada tilem kasa, yakni pada Rabu (31/7) lalu. “ Ibunda meninggal tepat dua hari sebelum kuningan, tepat saat tilem, “ kata putra kedua almarhum ini.
Diungkapkan, memasuki usia 90 tahun lebih, almarhum masih bisa beraktivitas. Antara lain menyapu, hingga memberi pakan ternak babi. Diungkapkan almarhum mulai sakit tepat dua minggu sebelum meninggal. “ Ibunda langsung dilarikan ke RS Aricanti Ubud, sempat satu minggu menjalani perawatan, “ katanya.
Satu minggu menjalani perawatan, dokter pun sempat menyatakan kondisi ibu enam anak itu sudah membaik, sehingga dibolehkan pulang. Selama di rumah di Banjar Pakudui, almarhum lebih banyak istritahat, hingga mendadak meninggal pada Rabu (31/7). “ Sakitnya memang karena sudah usai, kedua memang mengeluhkan rematik pada pegeleangan kaki, selain itu tidak ada sakit, “ katanya.
Untuk puncak upacara Palebon, beberapa rangkaian upacara juga sudah selesai diselenggarakan sejak akhir Agustus lalu. “ Beberapa rangkaian upacara sudah dilakukan, selanjutnya puncak upacara diselenggarakan Rabu siang sektiar pukul 11.00 wita, “ katanya. *nvi
Maestro patung garuda I Made Ada mengungkapkan hal itu, Selasa (3/9). Dikatakan, almarhum meninggal tepat pada tilem kasa, yakni pada Rabu (31/7) lalu. “ Ibunda meninggal tepat dua hari sebelum kuningan, tepat saat tilem, “ kata putra kedua almarhum ini.
Diungkapkan, memasuki usia 90 tahun lebih, almarhum masih bisa beraktivitas. Antara lain menyapu, hingga memberi pakan ternak babi. Diungkapkan almarhum mulai sakit tepat dua minggu sebelum meninggal. “ Ibunda langsung dilarikan ke RS Aricanti Ubud, sempat satu minggu menjalani perawatan, “ katanya.
Satu minggu menjalani perawatan, dokter pun sempat menyatakan kondisi ibu enam anak itu sudah membaik, sehingga dibolehkan pulang. Selama di rumah di Banjar Pakudui, almarhum lebih banyak istritahat, hingga mendadak meninggal pada Rabu (31/7). “ Sakitnya memang karena sudah usai, kedua memang mengeluhkan rematik pada pegeleangan kaki, selain itu tidak ada sakit, “ katanya.
Untuk puncak upacara Palebon, beberapa rangkaian upacara juga sudah selesai diselenggarakan sejak akhir Agustus lalu. “ Beberapa rangkaian upacara sudah dilakukan, selanjutnya puncak upacara diselenggarakan Rabu siang sektiar pukul 11.00 wita, “ katanya. *nvi
Komentar