nusabali

Proses Pemeriksaan Tercepat 30 Detik

AP I Luncurkan Fasilitas Pemeriksaan Berteknologi Tinggi

  • www.nusabali.com-proses-pemeriksaan-tercepat-30-detik

Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung meluncurkan tiga alat pemeriksaan berteknologi tinggi, Selasa (3/9).

MANGUPURA, NusaBali

Tiga alat tersebut digadang-gadang mampu mengurangi kekroditan di area screening check point (SCP) di Bandara Ngurah Rai. Pasalnya, proses pemeriksaan hanya perlu waktu sekitar 30 detik saja, dibanding pemeriksaan manual yang mencapai 3 menit terhadap seorang pengguna jasa.

Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi, menerangkan tiga alat yang diluncurkan adalah X-ray Automated Tray Return System (ATRS), Boarding Pass Scanner, dan Autogate Paspor. Peluncuran tiga fasilitas yang menggunakan teknologi pemindai tingkat tinggi ini, sebagai salah satu upaya meningkatkan pelayanan pengelola bandara kepada semua pengguna jasa. Pengoperasian tiga perangkat tersebut mampu mengurangi antrean saat melakukan boarding maupun pemeriksaan barang dan paspor di screening check point.

“Pengoperasian fasilitas baru ini mempercepat proses pemeriksaan, baik barang, penumpang, boarding pass, dan paspor untuk keperluan imigrasi. Sehingga berdampak pada bertambahnya tingkat kenyamanan calon penumpang ketika melakukan proses pemeriksaan di bandara. Ini juga bagian dari berkomitmen kita untuk mengutamakan kenyamanan penumpang, tanpa mengesampingkan aspek keamanan penerbangan,” kata Fahmi di sela-sela pengecekan fasilitas tersebut bersama Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Ronny F Sompie, Selasa (3/9) pagi.

Dijelaskannya, X-ray ATRS merupakan sistem pemeriksaan penumpang dan bagasi dengan teknologi pemindaian terkini yang saat ini diletakkan di area screening check point (SCP) terminal keberangkatan Internasional Bandara Ngurah Rai. Dengan adanya fasilitas dengan teknologi tinggi ini, akan meningkatkan jaminan keamanan dan meningkatkan keakuratan. Pasalnya, X-ray ATRS dilengkapi dengan perangkat pemantau isi bagasi smartview, explosive trace detector, dan body scanner. Smartview berguna untuk memantau hasil pemindaian x-ray bagasi. Sehingga, dengan kemampuan teknologi itu, mampu mengidentifikasi barang yang berpotensi membahayakan lebih cepat dan akurat serta pemisahan jalur bagasi yang diduga berbahaya.

Selain itu, X-ray ATRS ini juga akan mempercepat proses pemeriksaan barang dan calon penumpang. Dia membandingkan, kalau X-Ray konvensional rata-rata hanya mampu memeriksa 155 tray per jam dengan maksimal barang yang mampu diperiksa saat jam sibuk mencapai 235 tray saja. Namun X-Ray ATRS mampu memeriksa rata-rata hingga 285 tray per jam dengan kemampuan maksimum saat jam sibuk mencapai 410 tray per jam.

“Ini sudah diuji oleh tim. Dari hasil data sampling yang diambil sebanyak 12 kali pada sore dan malam hari (jam sibuk operasional), didapatkan efisiensi sebesar 383 persen dibandingkan tanpa menggunakan fasilitas X-ray ATRS. Fasilitas ini dapat menghemat waktu proses screening di SCP sebanyak 3,83 kali lebih cepat dibandingkan konvensional,” tutur Fahmi.

Sementara Boarding Pass Scanner dan Autogate Pasport juga mampu mengurangi waktu antre. Kedua alat ini membuat pengguna jasa hanya membutuhkan waktu 30 detik saat proses boarding dan pemeriksaan dokumen paspor. Saat ini, untuk boarding pass scanner terdapat 12 unit di terminal internasional. Sedangkan autogate pasport terdapat 16 unit, sebanyak 6 unit ditempatkan di terminal kedatangan internasional dan 10 unit di terminal keberangkatan internasional.

“Fasilitas ini ditujukan untuk memberikan kemudahan bagi penumpang untuk dapat secara otomatis melakukan pemindaian boarding pass tanpa harus mengantre di tempat scanning manual. Fasilitas ini dapat dipergunakan oleh penumpang yang membawa boarding pass dalam bentuk tercetak, ataupun masih dalam bentuk soft file di telepon genggam mereka. Sementara, untuk autogate pasport hanya menempelkan paspor dan jari mereka di mesin saja,” imbuhnya. Menurutnya, fasilitas teknologi tinggi yang diluncurkan di Bandara Internasional Ngurah Rai ini yang pertama di Indonesia.

Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Ronny F Sompie, mengapresiasi peluncuran tiga fasilitas bertenologi tinggi itu. Mantan Kapolda Bali ini menyoroti autogate pasport yang berada di bawah tanggung jawab pihaknya, dimana program tersebut sebagai bentuk sinergitas antara AP I dan KemenkumHAM.

Autogate sendiri sudah wacanakan sejak 2014, namun baru terealisasi pada 2018 lalu. “Dalam masa percobaan autogate ini sudah memberi pelayanan 2.177 perlintasan penumpang termasuk saat IMF-World Bank tahun lalu. Nah saat ini dilakukan peluncuran secara resmi,” tuturnya. *dar

Komentar