nusabali

Warga Buang Pempers Bekas Sembarangan

  • www.nusabali.com-warga-buang-pempers-bekas-sembarangan

Komunitas peduli lingkungan dari sampah plastik, Trash Hero Bali Cabang Payangan, Gianyar,  menggelar aksi bersih-bersih, Minggu (1/9).

GIANYAR, NusaBali

Kegiatan tersebut dilangsungkan pada Jalan Raya Payangan, Gianyar. Dengan melibatkan 15 anggota komunitas, selama 45 menit berhasil mengumpulkan sampah tujuh karung dan 87 pempers bekas.

Salah satu anggota Trash Hero Bali Cabang Payangan I Ketut Artana menjelaskan, dirinya ikut komunitas peduli lingkungan tersebut sejak dua tahun lalu. Saat ini di Kecamatan Payangan anggota komunitas ini 138 orang. “Kami setiap Sabtu dan Minggu biasanya melakukan aksi bersih-bersih di setiap desa. Tadi (Minggu kamarin, Red) di sepanjang jalan kami dapat kumpulkan pempers bekas, di pinggir jalan maupun di selokan,” paparnya.

Pria yang akrab dipanggil Lekok ini mengaku mereka yang membuang sampah sembarangan biasanya dari mobil atau kendaraan langsung. Terlebih sampah yang merupakan pempers bekas, ketika dibugkus dengan plastik dan ketemu areal jalan yang persawahan di sanalah langsung dibuang. Sehingga ia  berharap dengan aksinya itu dapat menyadarkan masyarakat yang memiliki kebiasaan membuang sampah sembarangan tersebut. “Ke depannya kami upayakan dan dukung melalui menjaga kebersihan lingkungan agar Kecamatan Payangan menjadi objek pariwisata. Dengan demikian pengunjung atau wisatawan bisa nyaman menikmati alam yang ada di Payangan ini,” paparnya.

Jelas Lekok, aksinya yang telah dibagi sesuai pemetaan wilayah tidak kurang dari 45 menit saja. Karena dengan waktu sekian pihaknya dapat memaksimalkan memungut sampah plastik yang ada di pinggir jalan dan selokan sepanjang jalan yang ada. “Untuk di Jalur Payangan ini yang baru 1 km ini saja sudah dapat tujuh karung sampah plastik. Setelah dikumpulkan ini akan diangkut dan dibawa ke TPA,” imbuhnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH)  Gianyar I Wayan Kujus Parwita mengatakan selama ini DLH terus menggenjot penanganan sampah di setiap desa dengan menggandeng pihak ketiga. Bahkan beberapa desa sudah siap melaksankan program Tempat Pembuangan Sampah (TPS) 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Terlebih di setiap kecamatan akan dipilih desa yang benar-benar siap sebagai percontohan unit komposting dan pemisahan sampah organik – anorganik. Begitu juga dengan anggaran yang dikeluarkan, untuk membangun fasilitas itu sekitar Rp 500 juta per unit. *nvi

Komentar