nusabali

Hebat, Siswa SMP Rancang Busana Lovebird dan Alladin

  • www.nusabali.com-hebat-siswa-smp-rancang-busana-lovebird-dan-alladin

Hanya perlu empat hari, dua busana dari bahan-bahan sisa penjahit berhasil dijadikan dua busana; Lovebird dan Alladin.

DENPASAR, NusaBali.com
Luar biasa siswa-siswa tingkat SMP Kota Denpasar. Kemampuan merancang gaun berhasil dipertunjukkan dalam lomba fashion tingkat SMP yang digelar di depan Museum Bali Jalan Mayor Wisnu Denpasar pada Jumat (30/8/2019).

Lomba fashion di kawasan Lapangan Puputan ini merupakan rangkaian kegiatan ‘Pameran Kebersihan Kota Denpasar’ yang mengambil tema utama  ‘Gara-gara Sampah’. Sesuai tema tersebut, kreasi desain pakaian yang ditampilkan pun berasal dari bahan-bahan bekas. 

Di antara 31 model pria dan wanita yang membawakan beragam busana tersebut, terdapat dua kostum yang mendapat sambutan meriah dari para pengunjung pameran yang menyaksikan fashion tersebut. Kedua busana tersebut merupakan busana ‘Lovebird’ dan ‘Alladin’ kreasi siswa asal SMP Wisata Sanur. 

Busana wanita ‘Lovebird’ yang diperagakan oleh Nika Febriyanti ini menampilkan konsep gaun panjang yang dilengkapi dengan sayap terlipat di bagian punggung. Sebuah tali yang dihubungkan dengan tuas pada sayap ini kemudian dapat ditarik sehingga sayap tersebut mengembang.


Pemilihan nama ‘Lovebird’ sebagai judul dari busana ini pun dipertimbangkan dengan matang. Ketiga desainer kostum ini mengungkapkan alasan dipilihnya nama burung jenis Agapornis tersebut. “Yang pertama, ini karena ada sayapnya. Kemudian kami membuatnya dengan hati, pakai cinta. Jadilah kami namai ‘Lovebird’,” jelas Kadek Nova diamini  Tania Valentine, Melia Cahyanti.  

Berbeda dengan Lovebird, kostum kedua yang diperagakan oleh Daniel, model pria asal SMP Wisata Sanur ini mengambil konsep dari salah satu film Disney berjudul sama, Alladin. Konsep busana ini menampilkan busana khas Timur Tengah di film tersebut lengkap dengan boneka monyet yang bertengger di bahu kanan sang Alladin. 

Uniknya lagi, busana ini juga dilengkapi dengan tas jinjing yang bisa dibuka dan melebar layaknya permadani milik Alladin.  “Konsep ini memang sengaja kita tampilkan. Alladin kan film Disney yang populer, lalu bentuk wajah modelnya yang kearab-araban juga mendukung. Itu yang menjadi dasar kita mengambil tema Alladdin ini,” ujar Tania Valentine. 


Meskipun kedua busana ini menampilkan konsep yang berbeda, namun kedua busana ini sama-sama terbuat dari bahan kain sisa penjahit. Ketiga desainer ini mengaku, kedua busana ini dibuat dengan low budget, terutama dengan bahan dasar kain sisa yang mereka dapatkan secara gratis dari penjahit-penjahit sekitar. 

Hebatnya lagi, kedua busana ini dibuat dengan jahitan tangan, tanpa mesin jahit sama sekali dalam waktu yang relatif singkat. “Untuk yang Lovebird, kita memulai pengerjaannya dari Selasa (27/8/2019) lalu dan Jumat pagi ini finishing. Kalau untuk yang Alladin, kita baru mulai pengerjaannya dua hari yang lalu, karena kita juga baru tahu kalau lombanya juga bisa untuk fashion pria,” papar Melia Cahyanti. 

Ditanya soal tingkat kesulitan, trio  desainer muda ini mengaku kesulitan terbesar ada pada kostum Lovebird. “Kami harus berulangkali mencoba talinya, agar jangan sampai saat show sayapnya tidak mau naik, jadi harus benar-benar perhitungan di sana. Selain itu, pakaiannya juga harus nyaman dipakai oleh model kami,” terang siwa-siswa kelas IX SMP Wisata Sanur ini. *yl

Komentar