nusabali

Patung Bali Agung dan Dewi Sri Maskot Festival Subak

  • www.nusabali.com-patung-bali-agung-dan-dewi-sri-maskot-festival-subak

Patung Bali Agung dan patung Dewi Sri yang sepenuhnya terbuat dari kelapa dijadikan maskot Festival Subak dan Festival Kelapa Nasional pada 14-17 September 2019 di Objek Wisata Taman Sukasada Ujung Karangasem.

AMLAPURA, NusaBali

Kedua patung itu dibuat oleh seniman I Made Suarimbawa dari Banjar Juuk Legi, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat.

Kedua patung itu telah dijadikan latar belakang selfie para pengunjung di tengah-tengah demplot, lokasi Festival Subak dan Festival Kelapa Nasional, Jumat (30/8).

Patung Bali Agung dibangun  di halaman bagian bawah Objek Wisata Taman Sukasada Ujung, sedangkan patung Dewi Sri dibangun di bagian atas persis di tengah-tengah demplot seluas 2 hektare. Kepala Dinas Pertanian Karangasem I Wayan Supandi didampingi Kabid Perkebunan I Komang Cenik mengatakan, patung Bali Agung yang mirip patung Dewa Ruci, ada gunung dan dililit dua ekor naga. Konsepnya diambil dari Gunung Agung, memiliki pesan kepada seluruh umat agar bersama-sama menjaga gunung.

Pesannya untuk melestarikan ekosistem di Gunung Agung karena gunung sebagai sumber kehidupan, sebagai sumber resapan air, sebagai sumber agar alam tetap rindang sehingga hutannya dijaga. Caranya dengan tidak menebang pohon sembarangan dan tidak membuang puntung rokok sembarangan agar tidak menimbulkan kebakaran. Jika dikaitkan dengan mitologi Hindu, patung Bali Agung menceritakan perputaran Gunung Mahameru saat proses mengeluarkan tirtha amerta sanjiwani yang dilakukan oleh para dewa, maka agar bumi tidak rusak dan gunung tidak goyah maka dililit naga Basuki. Sehingga keseimbangan kehidupan di bumi tetap terjaga. Patung Bali Agung dengan tinggi 13 meter, diameter 7,75 meter.

Sedangkan patung Dewi Sri tingginya 5,7 meter, keduanya menggunakan bahan serabut kelapa sekitar 5 truk, daun kelapa sebanyak 300 pelepah, tapis sebanyak100 lembar, paangan (tangkai buah kelapa) sebanyak 250 batang,  batok kelapa 500 buah, kloping 100 batang dan bambu300 batang. Lama pengerjaan kedua patung sekitar 3 bulan, dikerjakan 12 orang dikoordinasikan seniman I Made Suarimbawa. Patung Dewi Sri sebagai lambang dewi kesuburan. Termasuk pohon kelapa juga anugerah Dewi Sri. Selama ini pohon kelapa dikenal sebagai pohon serbaguna, semua yang dihasilkan sangat berguna untuk kehidupan.

Supandi menambahkan, dua patung sebagai daya pikat Fistival Subak dan Festival Kelapa Nasional. Sehingga pengunjung yang datang bukan sekadar menikmati demplot dengan aneka hortikultura, juga bisa selfie di depan kedua patung yang terbuat dari kelapa itu. “Semua bahan patung itu terbuat dari kelapa, mulai dari serabut kelapa, kloping, paangan, daun, hingga batok kelapa,” katanya. *k16

Komentar