nusabali

Operasikan Alat Berat, Pegawai DLH Urunan Beli Solar

  • www.nusabali.com-operasikan-alat-berat-pegawai-dlh-urunan-beli-solar

Pegawai Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli secara sukarela urunan membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.

BANGLI, NusaBali

BBM ini dimanfaatkan untuk operasional alat berat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Landih, Kecamatan Bangli. Pengelolaan sampah di TPA sempat terhenti, para pegawai berinisiatif urunan membeli solar.

Kepala DLH Bangli, Ida Ayu Gede Yudi Sutha, mengatakan pasca alat berat mogok karena tidak ada biaya oprasional dari Pemprov Bali, sampah di cell (tempat penampungan) menggunung. Atas kondisi itu, para pegawai menjadi relawan dengan cara urunan agar bisa membeli bahan bakar. Dikatakan, mereka urunan tanpa paksaan dan tekanan namun secara ikhlas menyisihkan sebagian kecil gajinya untuk mendukung biaya operasional alat berat. “Kami terharu. Mereka secara ikhlas menyisihkan gajinya demi mempertahankan Adipura,” ungkapnya, Kamis (29/8).

Menurutnya, besaran sumbangan sukarela dari Rp 10 ribu sampai Rp 200 ribu. Pengoperasian alat berat dilakukan oleh staf DLH dibantu petugas dari Pemprov Bali. Alat berat tersebut sudah diibahkan ke Pemkab Bangli lewat berita acara serah terima barang milik negara antara Direktorat Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan Pemkab Bangli, paada Rabu tanggal 31 Agustus 2016.

Karena sudah menjadi aset Pemkab Bangli, DLH Bangli sempat menganggarkan biaya operasional alat berat, namun Pemprov Bali bersikukuh alat berat itu adalah aset provinsi. “Pemprov awalnya tetap bersikukuh kalau alat berat tersebut adalah asetnya. Sekarang justru kami yang kelabakan karena anggaran distop setelah APBD Induk berjalan,” bebernya.

Setelah diketahui keabsahan alat berat tersebut merupakan aset Pemkab Bangli, DLH Provinsi Bali bersurat mohon kepada Pemkab Bangli  untuk memberikan kontribusi biaya operasional alat berat agar alat berat tetap beroperasi dan dapat melayani pengolahan sampah di TPA Bangli. Dayu Yudi mengatakan, anggaran biaya operasional alat berat sudah diusulkan di APBD Perubahan. “Karena pembahasan APBD Perubahan belum tuntas, agar alat berat dapat dioperasikan maka pegawai kami urunan beli solar,” tegasnya. *esa

Komentar