nusabali

Pengisian Kursi Wakil Ketua Dewan Buleleng Alot

Persaingan Sengit Internal Golkar, Gerindra dan NasDem

  • www.nusabali.com-pengisian-kursi-wakil-ketua-dewan-buleleng-alot

Persaingan antar kader di internal Partai Golkar, Gerindra dan NasDem, dalam perebutan jabatan kursi Wakil Ketua dan Ketua Fraksi di DPRD Buleleng, masih berlangsung.

SINGARAJA, NusaBali

Konon gara-gara persaingan di internal itu, Golkar, Gerindra dan NasDem belum setorkan nama ke Sekretariat Dewan (Setwan) DPRD Buleleng, guna mengisi kedua kursi jabatan tersebut.

Pihak Setwan DPRD Buleleng telah melayangkan surat permohonan kepada semua parpol peraih kursi pimpinan dewan agar mengirimkan nama yang ditunjuk mengisi kursi pimpinan, termasuk nama ketua fraksi. Surat tersebut telah dikirim sepekan lebih setelah anggota dewan periode 2019-2024 melaksanakan rapat internal perdana pada, Senin (19/8) pekan lalu.

Hasil Pileg 2019, kursi pimpinan DPRD Buleleng Ketua Dewan diraih oleh PDIP selaku peraih suara terbanyak dengan 18 kursi, kemudian Wakil Ketua I di raih oleh Golkar dengan 7 kursi, Wakil Ketua II diraih oleh Gerindra dengan 5 kursi, dan Wakil Ketua III diraih oleh NasDem dengan 5 kursi.

Dari empat parpol peraih kursi pimpinan dewan, ternyata baru PDIP yang mengirimkan nama Ketua Dewan termasuk Ketua Fraksi. PDIP resmi menetapkan Gede Supriatna menduduki kursi Ketua Dewan periode 2019-2024, sedangkan Ketua Fraksi PDIP dipercayakan kepada Ketut Ngurah Arya. Selain PDIP, Hanura yang tidak kebagian kursi pimpinan telah mengirim nama Ketua Fraksi, yakni Ketut Wirsana.

Sementara, Golkar, Gerindra, NasDem termasuk Demokrat, hingga Rabu (28/8) belum mengirimkan nama yang ditunjuk mengisi kursi pimpinan dan Ketua Fraksi.

Konon, Golkar, Gerindra dan NasDem belum mengirim nama karena masih terjadi pembahasan yang alot menyusul persaingan di internal kadernya. Di Golkar sejak awal terjadi persaingan antara Nyoman Gede Wandira Adi dan Ketut Susila Umbara untuk mengisi jabatan Wakil Ketua. Dalam rapat Golkar diperluas, selain Wandira Adi dan Susila Umbara ada lagi satu yang ikut diusulkan, yakni Ketut Patra.

Namun dari tiga nama itu, Wandira Adi dinilai paling layak mengisi kursi Wakil Ketua, karena sebagai Seketaris DPD Golkar Buleleng. Belakangan beredar isu, nama Wandira Adi terpental. DPP Golkar condong memberikan Kursi Wakil Ketua pada Susila Umbara yang dianggap berpengalaman, karena sudah menduduki kursi Wakil Ketua pada periode 2014-2019. “Maaf saya tidak bisa berkomentar, silakan hubungi pak Ketua saja,” ujar Wandira Adi, politisi asal Kelurahan Kaliuntu, Kecamatan Buleleng ini.

Hal senada juga terjadi di internal Partai Gerindra. Konon, persaingan di internal mengisi jabatan Wakil Ketua cukup seru. SK DPP yang tadinya atas nama Kadek Widana alias Cawi, mendadak berganti atas nama Gede Suradnya. Nama Suradnya beredar di internal kader ditunjuk mengisi posisi Wakil Ketua. Selain Suradnya ada pula nama Luh Marleni yang dipercaya sebagai Ketua Fraksi.

Namun isu itu langsung dibantah oleh Ketua DPC Gerindra Buleleng, Jero Nyoman Ray Yusha, yang dikonfirmasi semalam. “Ah siapa bilang itu, saya masih di Jakarta ini. Besok baru kita dipanggil DPP membahas masalah ini (nama Wakil Ketua,Red). Besok baru ada nama resmi yang ditunjuk,” tegas politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan ini.

Demikian pula dengan NasDem. Dua srikandi NasDem, yakni Ni Made Putri Nareni dan Ni Ketut Windrawati tengah bersaing. Konon, posisi Windrawati yang semula dipercaya mengisi jabatan Wakil Ketua, bakal terancam. Karena Nareni dikabarkan gerilya hingga ke DPP agar mendapatkan kepercayaan mengisi posisi Wakil Ketua.

“Ah tidak ada itu, semua keputusannya ada di DPP. Ya namanya informasi biarkan, yang jelas sampai saat ini DPP belum memutuskan siapa yang ditunjuk. Mudah-mudahan dalam minggu ini ada keputusan,” tegas Ketua DPW NasDem Buleleng, Made Suparjo, yang dikonfirmasi semalam. *k19

Komentar