nusabali

Ruang Kelas Terlanjur Dibongkar

Bantuan Anggaran Revitalisasi SD Ditunda

  • www.nusabali.com-ruang-kelas-terlanjur-dibongkar

Rencana revitalisasi sekolah dasar di Buleleng yang sumber dananya dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataa Ruang (PUPR) RI, ditunda.

SINGARAJA, NusaBali

Dua sekolah  ini yakni SDN 3 Banyupoh dan SDN 1 Kalianget yang sedianya mendapatkan realisasi bantuan tahun ini. Namun bantuannya ditunda hingga tahun 2020 karena pemotongan anggaran.

Namun rencana revitalisasi dua sekolah di Buleleng itu sudah terlanjur ditindak lanjuti. Bahkan sebagian ruang kelas di SDN 3 Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, sudah dibongkar. Akibatnya saat ini sebagian siswa belajar di ruang darurat yang memanfaatkan ruangan yang disekat. Kondisi tersebut pun akhirnya membuat proses pembelajaran kurang kondusif, karena ruangan yang sesak.

Kepala Bidang Pembinaan SD I Nyoman Darta, seizin Kepala Disdikpora Buleleng Gde Dharmaja,  Selasa (27/8), menjelaskan jika kondisi itu bermula dari kurang koordinasinya KemenPUPR dengan pihak sekolah, atas penundaan realisasi pembangunan. “Memang ada mis komunikasi, informasi penundaannya telat diterima, sudah dieksekusi duluan sesuai SOP aset, begitu ada simbolis pembongkaran, maksimal satu bulan kemudian sudah dibongkar,” jelas I Nyoman Darta.

Menyikapi hal tersebut, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng langsung bertandang ke KemenPUPR menanyakan kejelasan. Dari hasil koordinasi yang dilakukan belum lama ini, dipastikan proses revitalisasi dua sekolah di Buleleng itu akan dibangun tahun 2020. “Memang ada pengurangan dari 18 sekolah di Bali ada tujuh  sekolah yang dibatalkan, tapi 11 sekolah yang sudah ada list dua sekolah di Buleleng masuk di dalamnya. Dari program revitalisasi KemenPUPR ini memeng ada penundaan tak hanya sekolah, tapi juga ad pasra dan lain-lain,” ungkap I Nyoman Darta.

Sementara itu, penanganan kondisi SDN 3 Bnayupoh yang sudah terlanjur dibongkar. Saat ini masih menyisakan tiga ruang kelas dan satu perpusatakaan. Disdikpora Buleleng pun menyarankan kepada sekolah untuk melangsungkan pembelajaran dua sift hingga bantuan terealisasi, untuk kenyamanan proses pembelajaran siswa. “Karena waktunya masih sangat lama, kami sarankan kepada sekolah untuk proses pembelajar di bagi pagi dan sore, karena pemanfaatan ruang bersekat tidak kondusif. Sekolah sebelah juga masih dalam rehabilitasi, sehingga belum bisa pinjam ruangan disana,” jelas I Nyoman Darta.*k23

Komentar