nusabali

Identifikasi Topeng, Museum Bali Akan Gelar 'Diskusi Terpumpun'

  • www.nusabali.com-identifikasi-topeng-museum-bali-akan-gelar-diskusi-terpumpun

UPT Museum Bali Dinas Kebudayaan Provisi Bali akan menggelar ‘Diskusi Terpumpun' untuk mengidentifikasi kembali koleksi yang dimiliki Museum Bali.

DENPASAR, NusaBali

Diskusi yang akan digelar, Jumat (30/8) ini nantinya akan terfokus membahas tentang keberadaan topeng yang ada di tempat tersebut untuk mencari sumber yang jelas asal topeng, tahun, dan sejarah keberadaan topeng tersebut.

Kasi Koleksi dan Konservasi UPT Museum Bali, I Putu Sedana, saat ditemui di ruangannya, Selasa (27/8) mengungkapkan, diskusi terpumpun ini digelar untuk mendiskusikan koleksi yang dimiliki Museum Bali. Karena museum ini merupakan museum umum dengan berbagai koleksi sehingga pihaknya ingin kembali membahas dan mengidentifikasi koleksi tersebut salah satunya terkait dengan topeng.

Dikatakan,pemilihan koleksi topeng sebagai pembahasan karena memiliki peranan yang sangat penting dari tradisi di Bali yang merupakan hasil karya monumental. Dimana topeng ini juga memiliki manfaat bagi masyarakat Bali baik bersifat wali, bebali maupun bali-balihan. Karena, selama ini kata dia, keberadaan tapel atau topeng di Museum Bali belum jelas sejarah, asal usul, maupun tahun pembuatannya.

Diskusi ini nantinya akan digelar di UPT Museum Bali, Jalan Mayor Wisnu Nomor 1 Denpasar dengan menghadirkan tiga narasumber yakni I Ketut Kodi SSp MSi sebagai pemakalah dengan judul ‘Topeng Koleksi Museum Bali Sebagai Sumber Inspirasi Pembuatan Tapel’. Narasumber yang kedua yakni Prof Dr I Wayan Dibia SST MA yang akan membawakan Perspektif Topeng Koleksi Museum Bali dari Segi Pertunjukan dan Pameran serta narasuber ketiga Prof Dr I Made Bandem MA yang akan memaparkan Identifikasi Ikonografi Topeng Koleksi Museum Bali.

Ketiga narasumber ini nantinya yang dipercaya untuk mendiskusikan topeng Museum Bali itu kepada peserta diskusi yang akan melibatkan Dinas Kebudayaan Kabupaten/Kota se-Bali, Ketua Listibia Provinsi dan Listibia Kabupaten/Kota se-Bali, perguruan tinggi yang berkaitan dengan seni, perajin topeng, seniman topeng, budayawan dan akademisi.

Lanjut Sedana, esensi dari diskusi terpumpun ini untuk mengetahui dan mengidentifikasi keberadaan topeng yang ada di museum sebagai sebuah koleksi. Dimana sebanyak 411 topeng dari berbagai jenis belum jelas angka tahun, dan keberadaan, maupun sejarah topeng belum bisa diketahui secara pasti, sehingga pihaknya mencoba mendiskusikan atau mengidentifikasi kembali keberadaan topeng-topeng tersebut.

"Kami ingin menginformasikan keberadaan topeng kepada masyarakat. Mengidentifikasi keberadaan topeng yang ada di museum baik dari asal usul, sejarah, bentuk, fungsi dan makna yang terkandung dalam topeng itu. Menyempurnakan data tentang keberadaan topeng di museum sehingga dalam diskusi ini bisa menyempurnakan data untuk diinformasikan kepada masyarakat karena museum ini merupakan tempat mencari informasi dan sumber inspirasi bagi masyarakat," ungkapnya.

Dari hasil diskusi ini, kata Sedana, nantinya diharapkan bisa membantu asal usul topeng baik dari perajin, dan asalnya bisa direka-reka yang nantinya akan digunakan data skunder didalam penyempurnaan data base yang dimiliki Museum Bali. "Dari hasil diskusi nanti kami harapkan mungkin bisa ada kejelasan terkait asal maupun perajin topeng di Museum Bali. Sehingga, data kami bisa disempurnakan untuk nantinya sebagai dasar informasi ke masyarakat," jelasnya. *mis

Komentar