nusabali

Anak Pemilik Lahan yang Dihabisi Saudara Sendiri

Terungkap Pembunuhan 4 Kerangka Manusia

  • www.nusabali.com-anak-pemilik-lahan-yang-dihabisi-saudara-sendiri

Polres Banyumas mengungkap empat kerangka manusia yang terpendam di kebun belakang rumah di Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Banyumas, Jawa Tengah.

BANYUMAS, NusaBali

Keempat korban ternyata merupakan anak-anak dan cucu dari ibu Misem. Pembunuhan dilatarbelakangi persoalan dendam dan warisan.

" Empat kerangka manusia yang ditemukan di belakang rumah Ibu Misem ini adalah kerangka dari 3 orang anak Ibu Misem itu sendiri dan satu orang putri itu cucu perempuannya," kata Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun, kepada wartawan di Mapolres Banyumas, Selasa (27/8).

Dia mengatakan ketiga korban adalah anak pertama bernama Suratno (51), anak ketiga Sugiono (46), anak kelima Heri (41). Kemudian Vivin alias Pipin (22), anak pertama dari korban Suratno.

"Jadi yang 3 orang ini adalah anak pertama anak ketiga dan anak kelima. Kemudian yang cucu ini merupakan anak pertama dari anak pertama dari atas nama korban atas nama Suratno yaitu anak pertama dari Ibu Misem," jelasnya dilansir detik.

Sedangka empat pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka yaitu Saminah alias Minah (53) dan ketiga anaknya, Sania Roulitas alias Sania (37), Irvan Firmansyah alias Irvan (32) dan Achmad Saputra alias Putra (27). Minah merupakan anak kedua Misem. Antara pelaku dan korban masih ada hubungan saudara.

Bambang Yudhantara mengatakan, selama beberapa tahun lalu sering terjadi percekcokan antara Saminah dengan kakaknya, Supratno dan adik-adiknya, Yono dan Heri. "Mereka selalu cekcok terkait penggunaan harta yang merupakan harta milik orangtuanya, Misem," kata Bambang seperti dilansir kompas.

Mereka selama ini tinggal di tanah milik Misem dengan luas sekitar 298 meter persegi. Di tanah tersebut berdiri dua rumah, yakni rumah Misem yang ditinggali bersama Supratno, Yono, Heri dan Vivin. Sedangkan rumah satunya ditinggali para tersangka, yaitu Minah dan ketiga anaknya, Sania, Irvan dan Achmad.

"Saminah sudah membangun rumah di lahan tersebut, dibangunkan mantan suaminya, ini menimbulkan kecemburuan yang lain. Sekitar 20 tahun lalu sempat datang pihak bank foto-foto rumah, seperti akan diagunkan. Ini memicu kemarahan saudara-saudaranya," ujar Bambang.

Semenjak itu mereka sering terlibat pertengkaran. Saminah bersama ketiga anaknya yakni Irfan Firmansyah, Achmad Saputra dan Saniah Roulita kemudian menyusun rencana untuk menghabisi ketiga saudaranya. Agar aksi keji itu tak diketahui orangtuanya, saat kejadian yakni 9 Oktober 2014, Saminah membawa Misem pergi dari rumah tempatnya tinggal.

"Bu Misem dibawa ke rumahnya seolah dirawat karena pada saat itu kondisinya sedang tidak sehat," ujar Bambang.

Setelah Misem diungsikan dari rumahnya, dua anak Saminah yaitu Irfan Firmansyah dan Achmad Saputra alias Putra datang ke rumah neneknya. Mereka pertama kali menghabisi Sugiono dengan memukul pakai linggis dan tabung gas. Mayat Sugiono kemudian dibawa ke dalam salah satu kamar di rumah Misem.

Korban kedua yakni Suprapto. "Suprapto yang pulang dari tempat kerjanya sebagai pegawai negeri, dihabisi dengan cara dipukul pada tengkorak bagian belakang dengan besi dan tabung gas 3 kg," imbuh Bambang.

Sementara korban ketiga Heri, juga sama dipukul dengan menggunakan besi dan tabung gas. Namun, di luar dugaan para tersangka putri korban Suratno yakni Vivin tiba-tiba datang ke lokasi kejadian. Para pelaku sebetulnya sudah berusaha mencegah Vivin datang dengan cara mengirim SMS melalui ponsel Suratno.

"Supaya tidak pulang, karena supaya tidak jadi korban kembali. Tapi ternyata SMS tidak dibalas keburu sampai duluan begitu sampai ya akhirnya ikut dihabisi," ungkapnya. *

Komentar