nusabali

Istri Otaki Pembunuhan 2 Mayat Terbakar

  • www.nusabali.com-istri-otaki-pembunuhan-2-mayat-terbakar

Sakit hati karena hasil pembagian jual rumah, sewa empat eksekutor Rp 500 juta

BANDUNG, NusaBali
Polisi mengungkap kasus pembunuhan dan pembakaran ayah-anak dalam mobil, yakni Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M. Adi Pradana alias Dana (23). Otak pelaku tak lain adalah istri sekaligus ibu tiri korban, Aulia Kesuma atau AK (35).

Polisi menyebut motif AK membunuh ayah dan anak tirinya karena masalah utang piutang. "Hasil pemeriksaan ibu itu (Aulia) mengaku punya utang (ke orang lain). Dua-duanya (Aulia dan Pupung) punya utang. Nah mereka sepakat menjual rumah, kan besar," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Selasa (27/8) seperti dilansir detik.

Rumah yang dimaksud tersebut tak lain rumah di Lebak Bulus, Jakarta. Rudy mengatakan, proses jual rumah itulah yang menuai masalah. Aulia merasa pembagian tak adil.

"Jadi ada sengketa pembagian penjualan. Sementara pengakuannya itu ya," kata dia. Kepada polisi, AK mengaku menyewa empat eksekutor untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya tersebut. AK merencanakan pembunuhan pada Jumat (23/8). Setelah itu, ia bersama empat eksekutor menuju rumahnya. Mereka tiba di rumah sekitar pukul 21.00 WIB. Aulia lebih dulu masuk ke dalam rumah.

"Sekitar pukul 21.00 WIB, datang AK bersama eksekutor itu ke rumah. Tapi masuknya tidak barengan, AK masuk ke rumah duluan," tutur Nasriadi.

AK  melihat suaminya itu tengah menonton televisi dengan posisi membelakanginya. Di saat itu, eksekutor masuk, kemudian membekap korban. Setelah itu, para eksekutor menunggu korban berikutnya yakni Dana. Sekitar pukul 23.00 WIB, Dana tiba di rumah.

" Dana (Pradana) pulang ke rumah, masuk pintu langsung dihajar," kata Nasriadi.

Setelah keduanya dipastikan tewas, jasad Edi dan Pradana lantas dimasukkan ke mobil korban. Mobil dibawa ke kawasan Cirendeu, Jakarta Seletan. Di situlah, eksekutor meminta AK untuk mengambil mobil yang berisi jenazah ayah dan anak.

AK melibatkan Giovanni Kelvin (25), yang diakui sebagai anaknya. Ibu dan anak kandung itu lantas membawa mobil berisi mayat ke kawasan Cidahu. Di sana, AK membeli sebotol bensin dan memberikan kepada KV. Anaknya itu kemudian menyiramkan bensin ke mobil dan membakar mobil tersebut.

Kelvin bertugas membakar mobil yang berisi jenazah ayah dan anak itu di kawasan Sukabumi. Saat membakar mobil Kelvin terkena sambaran api dari mobil. Ia mengalami luka di bagian wajah dan tangan. Ia kini masih dirawat di RS Pertamina, Jakarta.

AK menyewa empat eksekutor dengan biaya  Rp 500 juta. Jumlah dana tersebut baru dibayar sebagian, Polisi keburu menangkap AK. "Baru setor Rp 130 juta," kata AKBP Nasriadi.

Aulia diamankan polisi pada Senin (26/8) sekitar pukul 11.00 WIB di Jalan Caringin Utara, Kelurahan Cilandak Barat, Jaksel. Saat ditangkap polisi, Aulia sempat membuat alibi. Dia mengaku tidak mengetahui keberadaan suami dan anak tirinya.

"Kita buntuti pelaku saat melintas di Jalan Caringin, dia baru membawa anaknya ke RS Pertamina. Saat itu pelaku langsung kita mintai keterangan dia mengaku hilang kontak dengan suaminya," kata Nasriadi.

Kepada petugas, Aulia bahkan menunjukkan beberapa pesan whatsapp yang dia kirim ke suaminya kepada polisi seolah-olah menanyakan keberadaan suaminya itu.

"Kita tanya mana suamimu, dia jawab enggak tahu, suami pinjam mobil dan sudah biasa ke luar kota. Kita tanya lagi, anak kamu ke mana, dia jawab biasa pergi ke luar kota. Lalu dia tunjukin pesan percakapan ke suaminya yang dia buat sebelum kita tangkap," lanjut Nasriadi.

Sebelumnya, dua jasad yang merupakan ayah dan anak ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tubuh hangus terbakar di dalam mobil di Jalan Raya Cidahu-Parakansalak, Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu lalu (25/8). *

Komentar