nusabali

Kemah Literasi Asah Kreativitas Siswa

  • www.nusabali.com-kemah-literasi-asah-kreativitas-siswa

"Saya mengarahkan siswa lebih aktif ikut kemah literasi, sehingga menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan literasi,"

Diikuti 28 Siswa dari 4 Sekolah di Karangasem


AMLAPURA, NusaBali
Kemah literasi diikuti empat sekolah, bertujuan mengasah kreativitas siswa. Sebanyak 28 siswa yang ambil bagian, terutama siswa yang memiliki hobi bidang teater. Kemah itu berlangsung di Objek Wisata Museum Pustaka Lontar, Banjar Dukuh, Desa Adat Dukuh Penaban, Kelurahan/Kecamatan Karangasem, Sabtu (24/8).

Kemah dikoordinasikan guru Bahasa Indonesia yang juga pembina teater  dari SMA PGRI Amlapura I Gede Arise Pidrawan. Dijelaskannya, selama kemah satu malam dan dua siang, siswa diajak berkreativitas sesuai bakat theater. Empat sekolah yang ambil bagian: SMA PGRI Amlapura, SMAN 1 Amlapura, SMAN 2 Amlapura dan SMAN Bebandem.

Diawali menggelar seminar dengan tema, menulis tentang kisah-kisah inspiratif. Dalam seminar itu materi yang dibawakan I Gede Yoga Ananta Wijaya, mengisahkan dirinya saat kuliah melalui perjuangan berat karena terbatasnya biaya, hingga mampu lulus. Berbagai upaya dilakukan agar masih bisa bertahan kuliah, salah satunya sambil bekerja.

Dari kisah-kisah perjuangan dilakukan I Gede Yoga Ananta Wijaya itulah, diharapkan siswa SMA yang ikut kemah literasi, mengambil hikmahnya, di bagian mananya dapat inspirasi agar sukses sebagai mahasiswa hingga menyandang gelar sarjana.

Inspirasi yang didapatkan setiap siswa, dituangkan dalam bentuk karya tulis singkat. Sebab, dengan cara itu juga merupakan bagian dari pendidikan literasi. Di samping itu siswa diajak bermain-main tebak kata di acara out bond.

Satu siswa memberikan bahasa isyarat, dan siswa lain menebak, mengenai kata yang dimaksud. "Ini merupakan salah satu pendidikan literasi untuk siswa, sambil rekreasi, kemah, dan membuat karya tulis singkat," jelas I Gede Aries Pidrawan.

Kasek SMAN 1 Amlapura Wayan Sugiana mengatakan, kemah literasi itu hanya diikuti siswa  pegiat sastra. "Saya mengarahkan siswa lebih aktif ikut kemah literasi, sehingga menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan literasi," jelas Wayan Sugiana.

Bendesa Adat Dukuh Penaban Jro Nengah Suarya menyambut kedatangan rombongan siswa yang menggelar kemah literasi di objek wisata yang didirikan. "Literasi di sini, bukan sekadar membaca dan menulis huruf latin, juga ada literasi menulis aksara Bali di daun lontar. Banyak wisatawan mencoba belajar menulis gunakan pisau," jelasnya.

Sebab, menulis di daun lontar gunakan pisau, tidak mudah. Perlu menguasai cara memegang pisau, mengukur tekanan tangan di daun lontar, dan perlu juga menjaga ketenangan mental. "Belajar menulis aksara Bali di daun lontar gunakan pisau, ada pembimbingnya di sini, namanya Ida I Dewa Gede Cakra," katanya.

Di samping itu katanya suasana alamnya sangat mendukung, masih asli, udara terbebas dari polusi, jauh dari keramaian walau lokasinya di tengah desa. *k16

Komentar