nusabali

TPA Mandung Terbakar, Api Sulit Dipadamkan

  • www.nusabali.com-tpa-mandung-terbakar-api-sulit-dipadamkan

Tiga truk air Damkar dari Tabanan dan seunit dari Badung memadamkan api, namun api belum bisa tuntas dipadamkan.

TABANAN, NusaBali

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Banjar Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan Tabanan, terbakar, Jumat (23/8). Kebakaran diperkirakan mencapai 10 are. Dugaan sementara pemicu kebakaran dari sampah korek gas yang meledak karena panas. Api pun sulit dipadamkan petugas.

Informasi di lokasi, kebakaran sampah dengan ketinggian 15 meter itu terjadi sekitar pukul 15.30 Wita. Api pertama kali terlihat muncul dari barat laut, kemudian merembet ke bagian timur dan utara. Kebakaran pun melebar hingga 10 are. Api di bagian selatan terus hidup, meskipun telah dipadamkan dengan empat unit air tangki Pemadam Kebakaran (damkar). Tiga truk air Damkar dari Tabanan dan seunit dari Badung memadamkan api, namun api belum bisa tuntas dipadamkan. Proses pengambilan air oleh Damkar dari saluran irigasi Subak Sumbu, selatan TPA Mandung sehingga trum Damkar tidak bolak-balik.

Kebakaran itu langsung diatensi Sekda Tabanan I Gede Susila, Asisten II Setda Tabanan AA Ngurah Dalem Trisna, Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Tabanan I Gusti Ngurah Made Sucita, dan Kepala Dinas DLH Tabanan I Made Subagia. Hingga pukul 19.00 Wita, petugas masih berusaha memadamkan api.

Kepala BPBD Tabanan Gusti Ngurah Sucita mengatakan, proses pemadaman api dibantu tim Damkar Badung dengan empat unit truk air. Truk Damkar Tabanan tiga unit. "Ada 50 anggota terlibat memadamkan api dari Tabanan, Badung, TRC BPBD, DLH dan petugas TPA Mandung," jelasnya.

Dia menegaskan atensi pemadam api terus akan dilakukan. Bahkan anggota TRC BPBD Tabanan akan digilir untuk membantu memadamkan api. "Kami akan terus atensi sampai tuntas," tandasnya.

Sekda Tabanan Gede Susila menegaskan pemadaman api akan terus diatensi. Dugaan kebakaran diduga adanya ledakan korek gas sehingga timbulkan percikan api. Disamping itu juga sekarang terjadi musim kemarau sehingga sampah yang kering mudah terbakar. "Ditambah pula gas metan yang ada di sampah menyulitkan peadaman api," tegas Susila.

Disinggung mengenai dampak dari kebakaran yang timbulkan asap, diimbau kepada masyarakat sekitar untuk menggunakan masker. "Jangkauan asap belum bisa dipastikan sampai di daerah mana. Tetapi kami imbau masyarakat sekitar segera menggunakan masker," tandasnya.

Hingga pukul 19.00 Wita, api masih dipadamkan. Hembusan angin menjadikan titik api kembali membara di bagian selatan sampah. Kebakaran ini kali kedua dari sebelumnya tahun 2013, namun dengan skala kecil.*des

Komentar