nusabali

Gede Suyasa-Putu Karuna Dijagokan

  • www.nusabali.com-gede-suyasa-putu-karuna-dijagokan

Lelang Jabatan Sekda Buleleng Segera Digulirkan

SINGARAJA, NusaBali

Proses lelang (seleksi terbuka) jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buleleng segera bergulir, menyusul akan pensiunnya Sekda Dewa Ketut Puspaka per 1 Maret 2020 mendatang. Dua pejabat Eselon II digadang-gadang sebagai kandidat kuat calon Sekda Buleleng, yakni Gede Suyasa dan Putu Karuna.

Sesuai surat dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), lelang jabatan sudah dapat dilakukan 6 bulan sebelum pejabatnya pensiun. Merujuk surat KASN tersebut, maka proses lelang jabatan Sekda Buleleng untuk mengisi kursi yang akan ditinggalkan Dewa Ketut Puspaka sudah bisa digulirkan September 2019 depan.

Selain Sekda Dewa Puspaka, ada 8 pejabat Eselon II Pemkab Buleleng yang akan pensiun akhir tahun 2019 dan awal 2020. Mereka masing-masing Made Arnika                   (Kadis Perikanan Buleleng/bakal pensiun Oktober 2019), Ketut Suparta Wijaya (Kadis PUPR Buleleng/pensiun Oktober 2019), Dewa Ketut Manuaba (Sekwan DPRD Buleleng/pensiun November 2019), Nyoman Surya Temaja (Kadis Keta-hanan Pangan Buleleng/pensiun Desember 2019), Ketut Suparto (Kadis Perindag Buleleng/pensiun Desember 2019), Gede Komang (Kadis Kebudayaan Buleleng/pensiun Desember 2019), Nyoman Sutrisna (Kadis Pariwisata Buleleng/penisun Februari 2020), dan Gede Dharmaja (Kadis Pendidikan & Pemuda Olahraga Buleleng/pensiun April 2020).

Semula, ada 6 jabatan Eslon I di lingkup Pemkab Buleleng yang rencananya dilelang lebih awal, karena pejabatnya penisun tahun 2019 ini, yakni posisi Kadis Perikanan Buleleng, Kadis PUPR Buleleng, Sekwan DPRD Buleleng, Kadis Ketahanan Pangan Buleleng, Kadis Perindag Buleleng, dan Kadis Kebudayaan Buleleng. Namun, karena akan adanya perampingan struktur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Buleleng yang disertai peleburan sejumlah OPD, maka lelang 6 jabatan tersebut batal dilaksanakan. Nah, konsentrasinya kini beralih ke lelang jabatan Sekda Buleleng.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM) Kabupaten Buleleng, Gede Wisnawa, mengaku telah menyusun tahapan proses lelang jabatan Sekda tersebut. Hanya saja, pihaknya masih perlu menyampaikan kepada Bupati Buleleng guna mendapat petunjuk lebih lanjut.

“Kalau tahapannya sudah kami susun. Tetapi, kami masih laporkan dulu sama Pak Bupati (Putu Agus Suradnyana). Kita tunggu seperti apa nanti petunjuknya,” ungkap Gede Wisnawa saat dikonfirmasi NusaBali di Singaraja, Kamis (22/8).

Menurut Wisnawa, tahapan secara umum lelang jabatan Sekda Buleleng akan dimulai dengan bersurat kepada Gubernur Bali. Pasalnya, proses lelang jabatan Sekda Buleleng harus dilaksanakan oleh Panitia Seleksi (Pansel) bentukan Pemprov Bali.

Pasel Lelang Jabatan Sekda Buleleng nantinya akan beranggotakan 5 orang, terdiri dari 2 pejabat Pemprov Bali, 2 akademisi, dan 1 figur profesional. “Kalau untuk akademisi, mungkin dari anggota Pansel Kabupaten Buleleng nanti kita libatkan. Sedangkan dari profesional, ini yang kami koordinasikan lebih lanjut dengan Pemprov Bali,” jelas Wisnawa.

Dikonfirmasi terpisah, Kamis kemarin, Bupati Agus Suradnyan mengaku menyerahkan sepenuhnya pada mekanisme dan aturan yang ada terkait lelang jabatan Sekda Buleleng tersebut. “Soal seleksi terbuka calon Sekda Buleleng, saya ikuti aturan saja. Kalau Pak Sekda (dewa Puspaka) akan penisun Maret 2020. Berarti, 6 bulan sebelumnya sudah bisa dilakukan proses lelang jabatan,” tegas Bupati Agus Suradnyana, yang juga Ketua DPC PDIP Buleleng.

Sementara itu, dua pejabat Eselon II Pemkab Buleleng digadang-gadang sebagai kandidat kuat sebagai calo Sekda penggantu Dewa Puspaka. Mereka masing-masing Gede Suyara (yang kini menjabat Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Buleleng) dan Putu Karuna (Asisten Administrasi Pemerintahan Setda Kabupaten Buleleng).

Baik Gede Suyasa maupun Putu Karuna dianggap memenuhi persyaratan, yakni dari segi pangkat minimal Pembina Tingkat I, Golongan IVb. Selain itu, keduanya juga memiliki prestasi kerja baik dan sempat pegang beberapa jabatan Eselon II instansi berbeda.

Gede Suyasa yang berlatar belakang bidang pendidikan, dianggap memiliki kinerja yang baik ketika menjabat Kadis Pendidikan dan Pemuda Olahraga Buleleng. Sebelum menjadi Asisten Administrasi Umum Setda Buleleng, Gede Suyasa memang sempat cukup lama menjadi Kadis Dikpora Buleleng.

Sedangkan Putu Karuna juga dianggap memiliki kemampuan manjerial karena sempat menduduki posisi Bagian Hukum Setda Kabupaten Buleleng. Jabatan terakhirnya sebelum dialihkan menjadi Asisten Administrasi Pemerintahan Setda Kabupaten Buleleng, adalah sebagai Kadis Perizinan Terpadu Satu Pintu.

Saat dikonfirmasi NusaBali di Singaraja, tadi malam, Gede Suyasa menyatakan belum bisa memberikan komentar apapu terkait dengan pengisian jabatan Sekda Buleleng melalui prsoes lelang. Pasalnya, tahapan lelang sendiri belum dilakukan, juga belum dibentuk Pansel. "Saya belum bisa komentar, Pengumuman saja belum, seperti apa persyaratannya. Apa saya mmemenuhi persyaratan atau tidak, kan be-lum tahu. Nantilah tunggu pengumuman," tegas Gede Suyasa yang juga mantan Kabag Humas dan Protkol Setda Kabupaten Buleleng.

Sayangnya, Putu Karuna belum berhasil dikonfirmasi NusaBali terkait namanya yang dijagokan sebagai calon Sekda Buleleng. Dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis kemarin, terdengar nada sambung namun yang bersangkutan tidak mengangkat ponsel.

Yang jelas, Putu Karuna dan Gede Suyasa nantinya harus bersaing dengan kandidat lainnya yang melamar dalam proses lelang jabatan Sekda Buleleng. Pesaing mereka nanti bukan hanya pejabat Eselon II dari lingkup Pemkab Buleleng. Sesuai aturan, lelang jabatan Sekda Buleleng terbuka bagi pejabat Eselon II lingkup Pemkab/Pemkot se-Bali, yang memenuhi syuarat. *k19

Komentar