nusabali

Banyak Keropos, Pura Budhaireng Dipugar

  • www.nusabali.com-banyak-keropos-pura-budhaireng-dipugar

Desa Adat Karangasem memugar Pura Budhaireng di Jalan Gajah Mada Amlapura, Rabu (21/8).

AMLAPURA, NusaBali

Pura tua ini dibangun di zaman Raja Batuaya Karangasem pada abad ke-17, sebelum ada Raja Karangasem. Kondisi semua palinggih telah keropos. Pembangunan pura ditarget tuntas pada tahun 2020.

Bendesa Adat Karangasem, Dr I Wayan Bagiartha SH MH, mengatakan pengerjaan awal dengan menyingkirkan pohon Cempaka yang tumbuh di jaba pisan. Selanjutnya membongkar candi gelung dan membuat pondasi. Candi gelung dan candi bentar tinggal setengah, selain karena keropos juga terdampak gempa tahun 1963, 1976, dan 1980. Pemugaran terakhir dilakukan pada tahun 1963.

Pekerjaan tahap I ditarget tuntas hingga akhir tahun 2019. Sasaran pembangunan di jeroan pura yang terdiri dari beberapa palinggih di antaranya Tri Ratna Traya, Panca Tata Gata, dan lainnya. Pura ini tanpa palinggih padmasana sebab berdiri saat zaman Dang Hyang Astapaka ke Karangasem. Dang Hyang Astapaka merupakan penganut Buddha. Rencana Anggaran Biaya (RAB) tahap I diperkirakan Rp 900 juta. “Palinggih, bale pawedaan, dan candi gelung sudah ada yang mapunia,” jelas Wayan Bagiartha.

Ketua Panitia I Dewa Gede Ngurah Surya Anom mengatakan, pembangunan tahap II berlanjut tahun 2020 juga dengan biaya Rp 900 juta. Pembangunannya yakni bale kulkul, wantilan, pesandekan, candi bentar, serta tembok panyengker. Setelah bangunan tuntas, menggelar Karya Mamungkah lan Nubung Daging. Pujawali setiap Buda Wage Klawu. Awalnya pangempon pura yakni umat Hindu Desa Adat Karangasem dan umat Buddha. Setiap piodalan umat Hindu dan Buddha sama-sama menggelar persembahyangan. *k16

Komentar