nusabali

Summer Festival 2.0. Akan Gunakan Renewable Energy

  • www.nusabali.com-summer-festival-20-akan-gunakan-renewable-energy

Bentuk dukungan terhadap masyarakat Celukan Bawang tak hanya sebatas pada ranah hukum, namun juga dengan adanya Summer Festival yang akan segera digelar.

DENPASAR, NusaBali.com
Greenpeace, salah satu organisasi skala internasional yang tak henti-hentinya mendukung penghijauan ekologi dan kemajuan dalam penggunaan energy bersih, pada tahun ini, tepatnya 23-25 Agustus 2019 mendatang akan mengadakan Summer Festival 2.0. yang akan diselenggarakan di Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. 

Festival ini selain merupakan bentuk dukungan kepada masyarakat Celukan Bawang terhadap sengketa PLTU Celukan Bawang yang lalu, juga bertujuan untuk memperkenalkan sumber energi baru yang lebih ramah lingkungan, yaitu menggunakan solar energy alias listrik yang berasal dari tenaga surya. 

“Kita harapkan masyarakat dan akademisi sadar, bahwa Bali memiliki potensi energi surya yang besar. Energi ini ada di mana saja dan mudah diambil dan bahkan masyarakat pun bisa berkontribusi,” ujar Satrio Swandiko, juru kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia. 

Tak hanya sebatas perkenalan terhadap energi surya, Summer Festival sendiri pun akan menggunakan listrik yang sepenuhnya akan menggunakan solar panel sebagai sumber asupan listrik selama festival berlangsung.

Ada dalam festival ini akan mengadakan sejumlah rangkaian acara, mulai dari workshop, food festival, hingga pertunjukan musik yang akan merilis album Senandung Energi Bumi, sebuah album yang merupakan kompilasi dari 13 lagu garapan 13 musisi yang berbeda, antara lain yaitu Navicula dan Zat Kimia. Ini juga merupakan dukungan moral kepada masyarakat Celukan Bawang melawan belenggu energy batubara dalam bentuk musik. 

“Kami harapkan dari kegiatan ini untuk masyarakat Celukan Bawang sendiri, agar mereka memiliki semangat untuk bisa keluar dari belenggu batubara. Dan untuk masyarakat lainnya juga agar bisa sadar dan memiliki semangat yang sama untuk beralih ke energi terbaru,” tambah Satrio. 

Uniknya, masyarakat yang ingin datang ke acara Summer Festival di Celukan Bawang ini tidak menggunakan sistem pembelian tiket, namun terdapat platform online yang harus dikunjungi yang kemudian akan menghimbau peminat untuk membawa sesuatu sebagai suatu bentuk donasi. 

“Donasinya tidak perlu yang ‘wah’, cukup yang sederhana seperti buku cerita anak atau bibit tanaman, tapi memiliki dampak yang positif bagi warga Celukan Bawang.” Jelas Satrio. *yl

Komentar