nusabali

Cabe Mahal, Pedagang Berharap Pasokan dari Jawa

  • www.nusabali.com-cabe-mahal-pedagang-berharap-pasokan-dari-jawa

Harga cabe yang ternyata masih melambung, benar-benar membuat keteteran para pedagang, khususnya pedagang bumbu.

DENPASAR, NusaBali

Bagaimana tidak keteteran,  harga cabe yang mahal tersebut menyebabkan pembelian bumbu, khususnya cabe melorot dratis. “Dari tadi pagi tiyang  hanya dapat jualan 1 ons saja,” ujar Ni Wayan Karti, seorang pedagang bumbu di Pasar Kreneng, Denpasar, Rabu (21/8).

Karti pun berkeluh kesah, keadaan itu membuat dia dan para pedagang lainnya susah. Karena kata Karti, sudah dua bulan lebih harga cabe tak kunjung turun. “Inilah kalau tidak ada barang (cabe) Jawa yang nomplok. Mahal, karena hanya mengandalkan cabe lokal saja,” ucap wanita asal Klungkung ini.Dia menunjuk cabe merah dagangannya, yang dibelinya Rp 90 ribu per kilogram.

Karti berharap, agar pasokan cabe dari Jawa segera datang, sehingga harga cabe tidak lagi melangit. “Hanya cabe yang masih mahal. Yang lain seperti bawang sudah normal  harganya,” kata Karti.

Sebelumnya Kadis Ketahanan Pangan Provinsi I Wayan Jarta, menyatakan cabe memang salah satu komoditas yang masih belum turun harganya sejak beberapa waktu lalu. Meski demikian, lonjakan harga cabe tersebut relatif tidak berpengaruh pada pemenuhanan konsumsi rumah tangga. Hal itu karena kebutuhan  cabe untuk konsumsi rumah tangga, tidak begitu banyak.  Yang terdampak, kata Jarta tentu industri yang membutuhkan cabe dalam jumlah banyak. “Misalnya industri kuliner tentu terpengaruh,” kata Jarta. Diperkirakan kelangkaan cabe, karena pasokan yang memang  menyusut,dari sentra-sentra cabe selama ini.  *k17

Komentar