nusabali

Jatuh Saat Pasang Jaring, Tewas Tenggelam di Danau Batur

  • www.nusabali.com-jatuh-saat-pasang-jaring-tewas-tenggelam-di-danau-batur

Seorang warga Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Bangli, I Wayan Sukarsa, 37,  tewas tenggelam saat memasang jaring di Danau Batur, Selasa (20/8) pagi.

BANGLI, NusaBali

Korban ditemukan sudah tidak bernyawa tak jauh dari lokasi tenggelam di Danau Batur kawasan Desa Buahan, siang sekitar pukul 14.54 Wita.

Proses pencarian korban Wayan Sukarsa di Danau Batur, Selasa kemarin, melibatkan warga Desa Buahan dan sekitarnya, serta Badan SAR Nasional (Basarnas) Denpasar, Polair Polres Bangli, dan Polsek Kintamani. Proses pencarian berlangsung sejak pagi pukul 09.00 Wita.

Pantauan NusaBali, warga setempat awalnya melakukan pencarian secara manual, antara lain, dengan memasang jaring di sekitar lokasi tenggelam. Harapannya, tubuh korban Wayan Sukarsa bisa tersangkut jaring. Sedangkan pihak keluarga kor-ban juga melakukan upaya niskala, dengan menggelar upacara piuning di tepi Danau Batur.

Setelah dilakukan pencarian selama berjam-jam, korban Wayan Sukarsa akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa, Selasa siang pukul 14.54 Wita. Korban ditemukan nyangkut pada kedalaman 10 meter di bawah permukaan danau, tak jauh dari posisi awal tenggelam.

Lokasi temuan korban di tengah Danau Datur sekitar 30 meter dari tepi danau, pada jarak sekitar 10 meter dari posisi pedau (sampan)-nya terbalik. Korban ditemukan dalam kondisi masih berpakaian utuh, namun sepatu boat yang dikenakannya sudah lepas.

Berdasarkan hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubah korban Wayan Suarsa. Korban diperkirakan jatuh terpelesat, lalu tenggelam saat memasang jaring. Korban langsung tenggelam, karena sepatu boat yang dikenakannya terlepas. Jasad korban kemarin dievakuasi ke rumah duka di Banjar Buahan, Desa Buahan untuk disema-yamkan sementara, sebelum kemudian dikuburkan.

Menurut keterangan bibi korban Wayan Sukarsa, yakni Ni Made Silawati, musibah maut ini bermula ketika keponakannya turun ke Danau Batur, Selasa pagi sekitar pukul 06.00 Wita, untuk memasang jaring buat menangkap ikan mujair. Setiap ha-rinya, korban Wayan Sukarsa memang mengandalkan nafkah dengan mencari ikan mujair dan kaper di Danau Batur.

Seperti biasa, pagi kemarin korban Wayan Sukarta ke tengah Danau Batur dengan naik pedau seorang diri. Biasanya, korban paling lama hanya 1 jam di tengah danau memasang jaring, lalu pulang. Namun kemarin beda dari biasanya, karena hingga pu-kul 08.00 Wita korban Wayan tidak kunjung pulang.

Menurut Made Silawati, sekitar pukul 09.00 Wita, pedau milik korban Wayan Sukarsa ditemukan dalam keadaan kosong di tengah danau dalam jarak 30 meter dari darat. Sedangkan korban Wayan Sukarsa sendiri hilang tenggelam di tengah Danau Batur.

"Biasanya, kalau pasang jaring paling lama hanya 1 jam saja. Setelah itu, keponakan saya ini kembali pulang. Tapi, dia tak kunjung pulang, sementara pedaunya ditemukan terbalik di tengah danau," cerita Made Silawati di tepi Danau Batur, Selasa kemarin.

Adalah ayah korban Wayan Sukarsa sendiri, I Nengah Parta, yang menemukan pedau anaknya di tengan danau dalam keadaan kosong. Saat itu. Nengah Parta kebetulan ke tengah danau naik pedau untuk memasang jaring.

Mengetahui pedau anaknya kosong tanpa tuan, Nengah Parta pun langsung ke darat untuk meminta pertolongan. Walhasil, sejumlah warga Desa Buahan yang rata-rata bekerja sebagai nelayan langsung berupaya melakukan pencarian korban. Selain itu, peristiwa ini juga dilaporkan ke aparat desa dan kemudian ditindaklanjuti dengan menghubungi pihak-pihak terkait.

Selain petugas Basarnas, jajaran Polair Polres Bangli dan Polsek Kintamani juga ikut terjun ke Danau Batur untuk melakukan pencarian korban Wayan Sukarsa. Bukan hanya itu, upaya pencarian juga melibatkan orang pintar di tepi danau, selain pihak keluarga menggelar ritual mapiuning.

Kasat Polair Polres Bangli, AKP I Dewa Made Rencana, mengatakan proses pencarian yang melibatkan tim gabungan juga dilakukan denhgan cara menyelam di Danau Batur. “Selain itu, warga setempat juga memasang jaring," jelas AKP Dewa Rencana.

Tim Basarnas sendiri baru tiba di lokasi TKP siang sekitar pukul 13.00 Wita. Sebelum Tim Basarnas datang, upaya pencarian sempat dihentikan sejenak sekitar pukul 12.00 Wita. Pada akhirnya, upaya pencarian membuahkan hasil sekitar pukul 14.54 Wita, ketaka tubuh korban Wayan Sukarsa ditemukan pada jarak 10 meter dari lokasi pedaunya terbalik. “Korban ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa,” jelas perwira Polri asal Banjar Tambahan, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli ini.

Sementara, Kelian Dinas Banjar Buahan, Desa Buahan, I Wayan Suastika, mengatakan dirinya baru saja tiba di Kantor Desa, Selasa pagi pukul 09.00 Wita, ketika dapat mendengar suara ribut-ribut dari arah Danau Batur. Semula, dia mengira ada orang berkelahi, karena ada beberapa warga terlihat memegangi Nengah Parta, ayah dari korban Wayan Suparsa.

“Saya pun langsung ke lokasi untuk mengecek. Ternyata, ada warga kami yang hilang tenggelam di danau," ungkap Wayan Suastika sembari mengatakan Nengah Parta terpaksa dipegangi warga beramai-ramai, karena dikhawatirkan menceburkan diri ke danau untuk mencari anaknya yan hilang tenggelam.

Jenazah korban Wayan Sukarsa sudah dikuburkan keluarganya di Setra Desa Adat Buahan pada Anggara Paing Pujut, Selasa malam sekitar pukul 22.00 Wita.  Korban Wayan Sukarsa berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta Ni Wayan Sunadi, 27, serta dua anak yang maish kecil-kecil: Putu Dedik Pratama, 8 (bocah Kelas II SD) dan Kadek Heni, 1,5.

Saat NusaBali berkunjung ke rumah duka di Banjar/Desa Buahan, Selasa sore, suasana sedih menyelimuti keluarga korban. Istri korban, Ni Wayan Suadi, tidak banyak bicara. Perempuan berusia 27 tahun asal Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku, Bangli ini tampak sangat terpukul, di mana tatapan matanya kososng menyusul kematian tragis suaminya.

Sementara itu, Pelaksana Harian Kepala Kantor Basarnas Denpasar, I Made Junetra, mengatakan pihaknya 12 personel ke Danau Batur untuk meakukan pencarian korban Wayan Suarsa. Laporan musibah ini baru diterima kemarin pagi pukul 10.05 Wita. Kemudian, Tim Basarnas langsung mengerahkan 12 personel, termasuk 2 penyelam.

Menurut Made Junetra, timnya melakukan upaya pencarian dengan menyusuri Danau Batur menggunakan rubber boat. Setelah mendapat titik koordinat, dua penyelam langsung terjun menyelam ke kedalaman 10-16 meter. “Pada penyisiran kedua oleh penyelam, tubuh korban ditemukan nyangkut di besi pengait pada kedalaman 10 meter di bawah posisi sampannya,” papar Made Junetra yang dikonfirmasi terpisah, Selasa seora. *esa,dar

Komentar