BUMN Jemput Bisnis 'RI-Afrika' di Nusa Dua
Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta berkumpul di kawasan Nusa Dua, Bali, Selasa (20/8).
NUSA DUA, NusaBali
Mereka berkumpul untuk mengikuti kegiatan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) 2019 yang diadakan Kementerian Luar Negeri (Kemlu).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan acara ini diisi berbagai sesi diskusi yang membahas berbagai sektor strategis dan kerja sama antara Indonesia dengan Afrika.
"Kita akan ada 7 sesi subtantif yang fokus ke industri, sosial, pariwisata, energi, tambang, perdagangan, dan kerja sama pembangunan. Saya akan berbicara pada industri strategis dan diplomasi ekonomi," kata Retno, dalam sambutannya di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa.
Selain sesi diskusi, sejumlah penandatanganan kesepakatan bisnis dan bilateral kedua negara juga akan dilakukan dalam acara ini. Kerja sama antara lain untuk proyek infrastruktur dan pembahasan kerja sama perdagangan.
Indonesia mengundang 53 negara Afrika pada acara ini, karena 5 dari 10 kesepakatan bisnis adalah di bidang infrastruktur. Lalu, Indonesia mampu menyediakan jasa infrastruktur itu. Selanjutnya, infrastruktur dapat dikolaborasikan dengan potensi ekspor. *
Mereka berkumpul untuk mengikuti kegiatan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) 2019 yang diadakan Kementerian Luar Negeri (Kemlu).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan acara ini diisi berbagai sesi diskusi yang membahas berbagai sektor strategis dan kerja sama antara Indonesia dengan Afrika.
"Kita akan ada 7 sesi subtantif yang fokus ke industri, sosial, pariwisata, energi, tambang, perdagangan, dan kerja sama pembangunan. Saya akan berbicara pada industri strategis dan diplomasi ekonomi," kata Retno, dalam sambutannya di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa.
Selain sesi diskusi, sejumlah penandatanganan kesepakatan bisnis dan bilateral kedua negara juga akan dilakukan dalam acara ini. Kerja sama antara lain untuk proyek infrastruktur dan pembahasan kerja sama perdagangan.
Indonesia mengundang 53 negara Afrika pada acara ini, karena 5 dari 10 kesepakatan bisnis adalah di bidang infrastruktur. Lalu, Indonesia mampu menyediakan jasa infrastruktur itu. Selanjutnya, infrastruktur dapat dikolaborasikan dengan potensi ekspor. *
1
Komentar