nusabali

BPBD Distribusikan Air Bersih di 2 Banjar

  • www.nusabali.com-bpbd-distribusikan-air-bersih-di-2-banjar

Di dua banjar masing-masing ada 20 KK yang kesulitan air bersih. BPBD Jembrana telah menyalurkan sekitar 35.000 liter air bersih.

NEGARA, NusaBali

Musim kemarau kali ini, puluhan kepala keluarga di dua wilayah banjar/lingkungan, yakni Banjar Wali, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, dan di Lingkungan Pancardawa, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, kesulitan mendapat air bersih. Untuk menanggulanginya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana secara berkala mendistribusikan air bersih di dua banjar tersebut.

Di dua banjar, Banjar Wali, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, dan di Lingkungan Pancardawa, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, masing-masing ada sekitar 20 kepala keluarga (KK) yang mengalami kekeringan, dan semuanya merupakan warga yang mengandalkan air dari hulu sungai sekitar.

“Karena musim kemarau, sumber air mengering, makanya air sulit mengalir,” ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jembrana I Ketut Eko Susila Artha Permana, Selasa (20/8).

Menurutnya, dampak kekeringan di dua banjar itu dilaporkan terjadi mulai Agustus ini. Sesuai catatan BPBD, sudah sebanyak tujuh kali pengiriman air bersih ke dua banjar tersebut. Rinciannya, tiga kali di Banjar Wali pada 1, 8, dan 16 Agustus. Dan empat kali mengirim air ke Lingkungan Pancardawa pada 5, 7, 12, dan 16 Agustus. “Sekali kirim, kami langsung bawakan satu tangki penuh dengan volume 5.000 liter. Kalau ditotal, sudah ada 35.000 liter air bersih yang kami distribusikan ke dua banjar itu,” ucapnya.

Bantuan air bersih itu disalurkan ke bak penampungan air dan langsung ke rumah-rumah warga. Khusus di Banjar Wali, disediakan satu titik penampungan air yang dibuat warga setempat dengan menggunakan terpal di salah satu rumah warga, yang juga dijadikan posko mahasiswa yang sedang kuliah kerja nyata (KKN). Sedangkan di Lingkungan Pancardawa, ada dua titik bak penampungan air menggunakan tandon (tangki air) yang disediakan BPBD, masing-masing di Bale Lingkungan dan di depan salah satu rumah warga.

Air yang didistribusikan BPBD Jembrana merupakan air bantuan dari PDAM Jembrana. Untuk mekanisme penyaluran, harus ada permohonan melalui perbekel atau lurah setempat. “Sementara belum ada permintaan lagi dari dua banjar itu. Di wilayah lain, juga belum ada laporan kekeringan. Nanti kalau ada permintaan, kami pastikan siap mengirim bantuan air,” ujar Eko Susila.

Selain krisis air, menurut Eko Susila, berkenaan musim kemarau kali ini, pihaknya mengimbau warga agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran hutan maupun kebun. Jangan sampai membuang puntung rokok ataupun membakar sampah sembarangan. “Hutan penting dijaga bersama, karena hutan juga menjadi sumber air. Penting juga untuk selalu menjaga lingkungan, jangan sampai nanti ketika musim hujan tiba malah terjadi banjir,” kata mantan Camat Pekutatan, ini. *ode

Komentar