nusabali

Kebakaran Sampah, Warga Sempat Panik

  • www.nusabali.com-kebakaran-sampah-warga-sempat-panik

Kebakaran tumpukan sampah di tegalan milik I Made Sudarya, 66, di Banjar Bajera Kelod, Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, sempat memicu kepanikan warga, Senin (19/8).

TABANAN, NusaBali

Pasalnya kobaran api mendadak besar dan susah dipadamkan. Warga sempat memadamkan api menggunakan alat manual namun tak kunjung padam.

Informasi yang dihimpun kebakaran tumpukan sampah yang luasnya hampir 1 are tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 Wita. Saat itu Made Sudarya selaku pelapor sudah melihat kobaran api di sekitaran tumpukan sampah tersebut. Melihat hal itu, dia bersama dengan warga yang melihat kebakaran berusaha memadamkan api dengan menyiramkan air.

Tetapi api tidak bisa dipadamkan, justru semakin besar. Lantaran sebelah timurnya, sekitar 15 meter, ada Pura Panti, pelapor langsung melaporkan peristiwa tersebut ke kelian dinas setempat untuk meminta bantuan kantor pemadam kebakaran. Selang 30 menit dua mobil pemadam kebakaran datang memadamkan api.

Kapolsek Selemadeg Kompol I Made Budi Astawa, mengatakan sampah yang terbakar adalah sampah keluarga bukan tempat pembuangan sampah untuk umum. “Tinggi tumpukan sampah hanya semata kaki orang dewasa, tidak banyak,” ujarnya.

Karena di sebelah timurnya, berjarak sekitar 15 meter, ada Pura Panti sehingga api harus benar-benar padam. “Sempat dipadamkan oleh masyarakat tetapi tidak bisa, makanya dilaporkan ke pemadam kebakaran lalu datang 2 unit mobil pemadam. Api sekarang sudah padam,” tegasnya.

Menurut Kompol Budi Astawa, pemicu kebakaran diprediksi ada yang membuang puntung rokok. Sebab kalau hanya gesekan-gesekan sampah kemungkinannya kecil. “Kami prediksi ada buang puntung rokok, lalu api membakar sampah yang kondisinya sudah kering,” tandasnya.

Sementara Kelian Dinas Banjar Bajera Kelod I Putu Adi Wirawan menyatakan memang benar ada peristiwa kebakaran sampah itu di lahan milik pribadi. “Penanganan sudah selesai dengan mendatangkan dua unit mobil pemadam kebakaran,” ujarnya.

Dikatakannya, kebakaran sampah di lokasi tersebut sudah terjadi dua kali. Dulu banyak warga yang buang sampah ke lokasi tersebut karena diizinkan oleh pemilik. Karena kebakaran terjadi tengah malam bahkan kobaran api lebih besar dari sekarang, kemudian warga tidak diizinkan buang sampah di lokasi tersebut. “Sekarang hanya keluarga yang punya lahan saja yang buang sampah ke sana,” tandas Wirawan. *des

Komentar