nusabali

Siswa Pasraman Ikuti Kemah Perdamaian

  • www.nusabali.com-siswa-pasraman-ikuti-kemah-perdamaian

Tiga siswa Pasraman Candra Praba, Jelambar, Jakarta Barat yang menjadi perwakilan pelajar beragama Hindu di Kemah Pelajar Perdamaian 2019 yang diselenggarakan Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog Kerja Sama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP) pada 15-18 Agustus di Media Hotel and Tower, Jakarta Pusat mengenal keberagaman.

JAKARTA, NusaBali

Di sana mereka berbaur dengan pelajar dari lintas agama lainnya agar saling mengenal satu dengan yang lain. Mereka adalah Paschen Ayu Genta Sarasvathi yang duduk di kelas 1 SMAN 95 Jakarta, I Made Dwi Puja Astuti kelas 1 SMK Tarakanita dan I Nengah Widi Setio Aji siswa kelas III SMAN 111 Jakarta.

"Banyak yang kami petik dari mengikuti Kemah Pelajar Perdamaian 2019 ini. Kami punya keluarga baru dari berbagai macam agama. Melalui Kemah tersebut, kami juga diajari tentang keberagaman Indonesia sehingga diharapkan tidak terprovokasi terhadap hal-hal kecil yang dapat mempengaruhi kerukunan antar umat," ujar Nengah Widi kepada NusaBali usai acara, Minggu (18/8).

Menurut Nengah Widi, jika tidak ada kerukunan antar umat, negara bakal rusak. Sebaliknya, bila ada perdamaian membuat negara menjadi indah. Apalagi, Tuhan memang telah menciptakan orang berbeda-beda agar lebih beragam dan dapat mengembangkan diri.

"Melalui Kemah Pelajar Perdamaian pula, kami jadi mengetahui tentang beragam agama. Kemudian tidak memandang agama hanya dari satu perspektif, tetapi dari berbagai sisi. Ini sangat berharga sekali. Oleh karena itu, saat penutupan tadi kami sedih lantaran harus berpisah," papar Nengah Widi.

Maklum, selama Kemah berlangsung mereka saling berinteraksi. Bahkan mengunjungi tempat ibadah dari berbagai agama. Mulai dari Gereja Immanuel, Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, Pura Agung Wira Satya Bhuana hingga Vihara Dharma Caka. Disana para peserta Kemah dapat bertanya kepada pengurus tempat ibadah tersebut.

Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog Kerja Sama Antaragama dan Peradaban Prof Syafiq A Mughni MA PhD mengatakan, Kemah Pelajar Perdamaian diikuti 50 pelajar yang lolos seleksi. Mereka berasal dari enam agama yang diakui di Indonesia. Kebanyakan berasal dari Jabodetabek. Adapula dari Jogjakarta, Palembang dan Toraja. *k22

Komentar