nusabali

3.500 Botol Plastik Bekas Disulap Jadi Karya Seni

  • www.nusabali.com-3500-botol-plastik-bekas-disulap-jadi-karya-seni

Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai menggandeng sejumlah seniman untuk membangkitkan kesadaran bahaya sampah plastik melalui karya seni.

MANGUPURA, NusaBali

Hasilnya berupa diorama ombak yang ditampilkan di area Duty Free Shop (DFS) Terminal Keberangkatan Internasional, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung. Karya seni itu dibuat menggunakan 3.500 botol plastik bekas. Diharapkan, dengan adanya karya seni tersebut, wisatawan bisa memahami dan mengurangi penggunaan sampah plastik di Pulau Dewata.

Communication and Legal Section Manager Angkasa Pura I Arie Ahsanurrohim menerangkan karya seni megah berupa diorama ombak tersebut merupakan hasil karya kolaborasi seniman lokal Bali, Marmar dan Monez, yang menggambarkan ombak lautan Bali yang menjadi buruan para surfer dunia. Namun, belakangan laut tercemari oleh sampah plastik. Berangkat dari hal itu, kedua seniman itu membuat diorama menggunakan botol plastik. “Dengan menghadirkan karya seni megah yang dibuat dari sampah plastik, bisa mengajak pengguna jasa bandara untuk lebih sadar lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai,” kata Arie, Minggu (18/8) siang.

Karya megah ini ditampilkan selama beberapa pekan ke depan. Dengan demikian, para wisatawan yang berbelanja di area tersebut bisa melihat dan mengambil manfaat dari pesan yang disuguhkan dalam karya seni dimaksud. Selain menggandeng seniman, AP I juga menggandeng pemerhati lingkungan dari komunitas bye-bye plastic bags. Dengan adanya sinergitas ini, diharapkan ada kesinambungan dan konsisten dalam mengkampanyekan pengurangan plastik.

Sementara, Marmar, seniman yang mengarap karya itu menyatakan karya seni itu dibuat dari 3.500 botol plastik yang diambil dari bank sampah dan lokasi lainnya. Dalam mengarap karya seni itu, dia dan rekannya Monez, membutuhkan waktu empat bulan. Untuk mengerjakan karya seni itu, dia menggunakan mesin dinamo pada bagian dasarnya.

“Bali dikenal dengan destinasi surfing dengan ombaknya yang indah. Tapi pada kenyataannya di Bali lautnya sudah mulai tercemar. Tentu pesannya adalah menjaga laut kita,” tuturnya. *dar

Komentar