Tanamkan Tanggungjawab dan Disiplin ke Generasi Muda
Wadan PMPP TNI, Kolonel Pnb Aldrin
MANGUPURA, NusaBali
Wakil Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Kolonel Pnb Aldrin Petrus Mongan, menyampaikan pentingnya menanamkan tanggungjawab dan kedisiplinan kepada generasi muda. Sebab, saat kelak generasi muda meniti karir akan sangat bermanfaat.
Hal tersebut disampaikan Kolonel Aldrin di sela-sela menghadiri upacara penurunan bendera merah putih pada HUT RI ke-74 di Lapangan Puspem Badung, Sabtu (17/8) sore. Kolonel Aldrin juga sekaligus menyaksikan putra keduanya Shawn Asher Caleb Mongan, siswa SMA Katolik Soverdi yang menjadi salah satu anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) tahun 2019 yang bertugas menurunkan bendera.
Selaku Inspektur Upacara dalam penurunan bendera merah putih kemarin, yakni Wakil Bupati I Ketut Suiasa. Turut hadir Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, pimpinan dan anggota DPRD Badung, Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Badung, Organisasi Wanita di Badung, jajaran ASN Pemkab Badung, TNI/Polri serta kalangan pelajar.
“Saya bangga dan optimis bahwa generasi muda bisa kita andalkan. Tanggungjawab, disiplin, dan tepat waktu, itu semua sifat yang harus ditanamkan kepada generasi muda. Karena mereka nanti meniti karir masuk memilih profesi apa saja, itu akan sangat bermanfaat,” ujar Mantan Danlanud Ngurah Rai tahun 2019-2010 ini. Dia juga berpesan kepada generasi muda supaya meneladani para pahlawan dan tokoh-tokoh bangsa yang telah membangun Negara Kesaturan Republik Indonesia.
Disinggung kepercayaan dunia luar terhadap pasukan perdamaan dari Indonesia untuk PBB, Kolonel Aldrin, mengaku sangat luar biasa. “Indonesia sekarang rangking 8 untuk penyumbang pasukan pemiliharaan perdamaian dunia. Sebutannya Troops/Police Contributing Countries (T/PCC). Sudah masuk 10 besar. Dulu malah pernah rangking 7,” ungkapnya.
“Bahkan sekarang ini Indonesia jadi contoh dan model terutama dengan pasukan baru yang telah kita kirim kemarin Rapidly Deployable Battalion (RDB) ke Monusco, Kongo. Diberangkatkan langsung oleh Presiden. Itu batalion bersejarah pertama yang dikirim ke PBB, sekarang sedang diupayakan jadi contoh, bagaimana pasukan dari negara lain dalam misi PBB, melaksanakan mandat PBB,” katanya. “Jadi untuk Indonesia di mata PBB, jelas cukup harum namanya,” imbuh Kolonel Aldrin, kemarin. *asa
Hal tersebut disampaikan Kolonel Aldrin di sela-sela menghadiri upacara penurunan bendera merah putih pada HUT RI ke-74 di Lapangan Puspem Badung, Sabtu (17/8) sore. Kolonel Aldrin juga sekaligus menyaksikan putra keduanya Shawn Asher Caleb Mongan, siswa SMA Katolik Soverdi yang menjadi salah satu anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) tahun 2019 yang bertugas menurunkan bendera.
Selaku Inspektur Upacara dalam penurunan bendera merah putih kemarin, yakni Wakil Bupati I Ketut Suiasa. Turut hadir Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, pimpinan dan anggota DPRD Badung, Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Badung, Organisasi Wanita di Badung, jajaran ASN Pemkab Badung, TNI/Polri serta kalangan pelajar.
“Saya bangga dan optimis bahwa generasi muda bisa kita andalkan. Tanggungjawab, disiplin, dan tepat waktu, itu semua sifat yang harus ditanamkan kepada generasi muda. Karena mereka nanti meniti karir masuk memilih profesi apa saja, itu akan sangat bermanfaat,” ujar Mantan Danlanud Ngurah Rai tahun 2019-2010 ini. Dia juga berpesan kepada generasi muda supaya meneladani para pahlawan dan tokoh-tokoh bangsa yang telah membangun Negara Kesaturan Republik Indonesia.
Disinggung kepercayaan dunia luar terhadap pasukan perdamaan dari Indonesia untuk PBB, Kolonel Aldrin, mengaku sangat luar biasa. “Indonesia sekarang rangking 8 untuk penyumbang pasukan pemiliharaan perdamaian dunia. Sebutannya Troops/Police Contributing Countries (T/PCC). Sudah masuk 10 besar. Dulu malah pernah rangking 7,” ungkapnya.
“Bahkan sekarang ini Indonesia jadi contoh dan model terutama dengan pasukan baru yang telah kita kirim kemarin Rapidly Deployable Battalion (RDB) ke Monusco, Kongo. Diberangkatkan langsung oleh Presiden. Itu batalion bersejarah pertama yang dikirim ke PBB, sekarang sedang diupayakan jadi contoh, bagaimana pasukan dari negara lain dalam misi PBB, melaksanakan mandat PBB,” katanya. “Jadi untuk Indonesia di mata PBB, jelas cukup harum namanya,” imbuh Kolonel Aldrin, kemarin. *asa
Komentar