nusabali

LENTERA: Kaya Harta Kaya Cinta

  • www.nusabali.com-lentera-kaya-harta-kaya-cinta

ADA empat tanda-tanda yang sebaiknya diwaspadai agar perjalanan jiwa dalam jangka panjang sehat selamat.

Pertama, di negara-negara kaya material muncul dokter spesialis baru, yakni dokter dengan spesialisasi tidur. Mereka membuka rahasia, ternyata di negara-negara super kaya banyak manusia sulit tidur.


Kedua, dalam jumlah yang terus meningkat, di negara-negara super kaya, manusia yang tidak bisa makan, jumlahnya naik terus. Tentu bukan karena tidak punya uang, tapi lantaran kelebihan uang membuat ketegangan meningkat. Ini kemudian membawa dampak pada pencernaan yang terganggu. Sejumlah sahabat yang bekerja di kapal pesiar super mewah, dengan tarif selangit, sering berjumpa orang kaya yang hanya bisa makan bubur ditambah putih telur.

Ketiga, sudah lama terbuka data di negeri-negeri kaya, semakin tinggi kemampuan wanita menghasilkan uang, maka semakin tinggi pula angka perceraian. Ini bukan sikap anti wanita bekerja. Sekali lagi bukan! Tapi, terungkap rahasia bahwa uang bisa membuat perjalanan jiwa berbahaya atau bercahaya, tergantung pada bagaimana seseorang berperilaku setelah punya uang. Keempat, dalam jumlah yang juga semakin meningkat, manusia yang wafat karena kebanyakan uang (kegemukan dan penyakit yang terkait dengan kegemukan) jauh lebih banyak dari mereka yang wafat karena kekurangan uang.

Digabung menjadi satu, uang yang diperoleh secara lebih mudah di zaman pertumbuhan ekonomi tinggi ini, bisa membawa musibah, bisa juga membawa berkah.

Agar para sahabat mendapat berkah dari uang, bukan dibikin bermasalah oleh uang, ada baiknya seawal mungkin merenungkan jalan setapak pertumbuhan jiwa yang sehat selamat. Pertama, rumah jiwa bernama tubuh terbentuk dari bahan-bahan bertentangan, seperti api dan air, bahan padat bahan cair. Jika tidak didisiplinkan, tubuh manusia bisa mengundang banyak bahaya. Sebaliknya, jika didisiplinkan melalui puasa, tidak bicara, menjauhkan diri dari amarah dan keinginan berle-bihan, serta pendekatan lain yang banyak dianjurkan agama-agama, di sepanjang perjalanan tubuh manusia akan menghadirkan cahaya.

Di sana-sini sudah lama terlihat, ada banyak orang hidupnya jadi sangat berguncang justru setelah berlimpah uang. Ada yang dibubarkan perceraian, anak-anak terkena narkoba, sakit mental, sampai dengan cerita paling menyentuh seperti bunuh diri. Ringkasnya, energi uang itu ekstrim. Daya dukungnya hebat, daya hancurnya juga hebat. Daya dukungnya akan hebat jika seseorang kembali ke hukum tua keseimbangan. Karena memang tubuh manusia akan sangat menyelamatkan jika dibimbing di jalan setapak bernama keseimbangan.

Salah satu orang kaya dunia, Bill Gates, adalah salah satu guru simbolik yang lahir di zaman ini. Uangnya berlimpah, dibikin seimbang dengan cara mendirikan tidak terhitung Puskesmas di banyak desa miskin di India dan Afrika. Tidak terhitung jumlah obat yang telah dibawa ke sana.

Pelajarannya, ketika berlimpah uang, ingatkan diri bahwa sebagian uang di tangan Anda untuk pihak lain yang sangat membutuhkan. Keseimbangan lain, jaga keseimbangan antara kerja dan keluarga, kehidupan material dan spiritual, aktivitas di dalam dan di luar ruangan, merawat diri dan merawat lingkungan sekitar, serta setumpuk keseimbangan lainnya.

Renungan kedua, penting mendengarkan the wisdom of the body (kearifan yang disimpan di dalam tubuh). Saat tubuh masih kuat dan sehat (di bawah umur 40 tahun umumnya), silakan bertumbuh dalam kerja keras dan belajar keras. Sebelum umur 40 tahun, angkat kemampuan menggunakan keinginan. Begitu tubuh melemah setelah umur 40 tahun, dekatkan keinginan dengan kemampuan. Dan, begitu tubuh mulai melemah, lebih-lebih sakit-sakitan, bahkan sebelum umur 40 tahun pun, geser cara bertumbuh dari kerja keras menjadi hidup yang ikhlas.

Banyak sekali orang yang hidupnya roboh karena melanggar hukum ini. Tubuh sudah melemah, tapi dipaksa lari bersama kerja keras dan belajar keras. Ujungnya,  mirip sepeda tua yang dibebani muatan truk besar.

Renungan ketiga, di zaman ini rumah jiwa tersejuk adalah keluarga. Tidak saja ketika muda, tapi juga nanti setelah tua. Ajakannya untuk para sahabat, sejak awal pilih jalan bertumbuh yang mudah membahagiakan keluarga. Jika ada jalur karier yang membuat istri (suami) tidak nyaman, misalnya, sebaiknya pilih jalur karier yang lain.

Seumpama pindah-pindah kerja terlalu sering, membuat pertumbuhan anak-anak terganggu, lebih-lebih anak menunjukkan tanda-tanda sakit mental, sebaiknya cari cara bertumbuh yang jauh lebih sehat. Terutama karena di putaran zaman yang miskin empati ini, keluargalah yang paling berpotensi menjaga pertumbuhan jiwa agar sehat dan selamat dalam jangka panjang. Tanpa keluarga dekat yang harmonis, kekayaan material bisa membawa konsekuensi berbahaya. Contoh dan buktinya ada banyak.

Renungan keempat, mengingat daya rumit uang dan kekayaan material hebat sekali, belajar tidak saja tergantung dengan logika saja. Imbangi logika dengan rasa. Sebagaimana diteladankan oleh jiwa-jiwa yang dalam, semakin dewasa umur, disarankan untuk lebih banyak menggunakan rasa dibandingkan logika. Jika kehidupan dikunjungi penderitaan, olah penderitaan menjadi jalan kedamaian.

Ketulusan dan keikhlasan akan sangat membantu dalam hal ini. Keikhlasan jadi super susah bagi ia yang ego dan harga dirinya super tinggi. Keikhlasan akan mudah, jika Anda sejak awal melatih diri untuk selalu rendah hati. Dalam bahasa yang sederhana namun mendalam, ‘Pencapaian kehidupan boleh setinggi langit, tapi selalu latih diri untuk serendah hati bumi’.

Kapan saja para sahabat dikunjungi rasa lelah, resah gelisah, ingatkan diri lagi dan lagi untuk kembali ke rumah tua keseimbangan. Begitu keseharian mulai sering marah, itu ajakan untuk memancarkan cahaya kesadaran pada kegelapan di dalam. Jika ada yang dikunjungi rasa sakit dan penyakit, ingat untuk membaca pesan spiritual di balik penyakit. Sebagaimana sering dibagikan ke para sahabat, asal pantangan penyakit tidak dilanggar (baca: tidak makan kolesterol berlebihan bagi yang sakit lever atau jantung, tidak minum atau makan gula berlebihan bagi yang terkena sakit gula, tidak minum alkohol bagi yang terkena hepatitis), maka penyakit tidak saja tak jadi membunuh. Sebaliknya, penyakit membantu para sahabat untuk bertumbuh.

Di zaman ini, banyak guru suci yang pintu spiritualnya dibuka melalui rasa sakit dan penyakit. Jika jiwa berbahaya melawan ketika dikunjungi penyakit, jiwa bercahaya membuka rahasia spiritual di balik penyakit. Hanya sebagai contoh, ia yang sakit di kaki disarankan untuk mempererat hubungan dengan energi-energi bumi. Belajar rendah hati seperti bumi, olah sampah masalah menjadi bunga indah kedamaian. Ia yang sering sakit di wilayah kepala, kurangi berpikir perbanyak mengalir. Para sahabat yang sakitnya di sekitar organ seks, itu kerinduan jiwa untuk segera mengalami kebersatuan.

Ringkasnya, jaga diri agar selalu seimbang antara kaya harta dengan kaya cinta. Kaya harta membuat penampilan luar jadi indah, kaya cinta membuat taman jiwa di dalam jadi indah. *


Guruji Gede Prama

Komentar